BMW X5, X6, X7, dan XM Kena Recall Karena Airbag di Bagian Kaki

AMERIKA - BMW harus melakukan recall atau penarikan kembali ribuan unit akibat masalah pada knee airbag. Diketahui ada empat model, termasuk mobil listrik produsen asal Jerman itu yang terdampak recall kali ini.

Melansir Carscoop, model yang terdampak recall adalah X5, X6, X7, dan mobil SUV listrik XM karena airbag baris depan tidak terpasang sesuai spesifikasi. Hasil tes internal ditemukan kemungkinan kantong udara tidak mengembang sempurna.

Masalah knee airbag tersebut pertama kali terdeteksi pada pertengahan Juli 2023 lalu, dan langsung dilakukan investigasi. Sayangnya, masalah baru ditemukan setelah mobil diantar, sehingga pemilik mobil harus mengembalikan mobilnya ke diler untuk perbaikan.

Sebagai informasi, airbag tersebut merupakan produksi Joyson Safety System yang berlokasi di Meksiko. Komponen tesebut dijahit dengan speisifikasi lebih rendah dari persyaratan standar, sehingga dapat meningkatkan risiko cedera saat kecelakaan.

Untuk recall kali ini, ada 2.352 mobil SUV mewah dari BMW yang terdampak penarikan kembali di Amerika Serikat. Secara rinci ada 1.044 unit BMW X5, termasuk X5 sDrive40i, xDrive40i, X5 M60i, dan X5 M periode produksi 13 Juni sampai 16 Agustus 2023.

Kemudian, 513 unit mobil hybrid BMW X5 xDrive50e, 208 unit BMW X6 xDrive40i, X6 M60i, dan X6 M. Selanjutnya ada 586 unit BMW X7 xDrive40i, X7 M60i, dan Alpina XB7, serta satu unit mobil listrik BMW XM produksi 19 Juni 2023.

Nantinya, para pemilik mobil yang tedampak akan dihubungi oleh BMW untuk datang ke diler melakukan pengecekan dan perbaikan. Apabila butuh penggantian komponen, maka seluruh proses tidak akan dibebankan ke konsumen alias gratis.

Baca Juga: Miris, BMW Terendam Lumpur Banjir di Dongguan China

Pemilik akan diberitahu tentang penarikan tersebut setelah 30 Oktober 2023, dan diminta untuk membawa kendaraannya ke dealer di mana knee airbag penumpang depan akan diganti.

Menariknya, BMW melakukan pengumuman recall atas kasus yang sama pada pertengahan Juli 2023. Namun, dalam kasus tersebut yang terkena dampak hanya produksi periode 23 Mei sampai27Juni2023.