Pemerintah Disarankan Hapus Tradisi Sidang Isbat

Rabu, 24 Mei 2017 - 11:12 WIB
Pemerintah Disarankan Hapus Tradisi Sidang Isbat
Pemerintah Disarankan Hapus Tradisi Sidang Isbat
A A A
JAKARTA - Pemerintah disarankan menghapus tradisi sidang Isbat 1 Ramadan dan 1 Syawal di Indonesia. Alasannya sidang isbat layak dikaji keberadaannya sesuai perkembangan zaman termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang astronomi dan ilmu falaq.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengatakan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sudah mampu memprediksi dengan akurat penanggalan hari per hari untuk waktu puluhan tahun ke depan. Termasuk, kata dia penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal.

"Sudah bisa dilaksanakan dengan akurat dalam sebuah kalender hijriah permanen seperti halnya kalender masehi permanen," ujar Sodiq melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu (24/5/2017).

Menurutnya, selama ini sidang Isbat sering mempertontonkan perbedaan pendapat di kalangan ulama dan pemimpin ummat menjelang bulan suci Ramadan dan Syawal. Dia menilai perbedaan pendapat ini sering diartikan masyarakat awam sebagai tidak adanya kekompakan, bahkan kesan perpecahan ulama dan ormas menghadapi bulan sakral bagi umat Islam. (Baca: Tentukan 1 Syawal, Kemenag Gelar Sidang Isbat)

"Selain kesan perpecahan, perbedaaan penetapan oleh Isbat beberapa hari sebelum tiba bulan puasa sering memperkuat dan mempertegas kebingungan di kalangan ummat awam atas perbedaan tersebut," ucapnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0133 seconds (0.1#10.140)