PB IDI Kembali Berduka, Dokter Spesialis Paru Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 21:03 WIB
loading...
PB IDI Kembali Berduka, Dokter Spesialis Paru Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) kembali berduka. Pasalnya, seorang dokter muda spesialis paru Andika Kesuma Putra meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Tenaga medis yang gugur karena terpapar virus Corona (Covid-19) kembali bertambah. Hari ini, seorang dokter Rumah Sakit Columbia Asia, Medan, Sumatera Utara, bernama Andhika Kesuma Putra meninggal dunia.

Pejabat Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Abdul Halik Malik mengatakan, dokter Andhika meninggal dalam keadaan terkonfirmasi positif Virus Corona. Menurutnya, almarhum mengehembuskan nafas terakhirnya, pada pukul 11.00 WIB di tempatnya menjalankan praktik. "Beliau meninggal setelah berjuang melawan Covid-19. Meninggal tadi pagi jam 11.00 WIB, betul Covid-19," kata Halik, Sabtu (1/8/2020).

Dia menuturkan, dokter Andhika yang tercatat sebagai anggota IDI Cabang Medan tertular Covid-19 ketika sedang menangani pasien positif Corona di wilayah Sumatera Utara. Namun, Halik tidak menuturkan lebih lanjut kapan mulanya dokter Andhika tertular virus tersebut. "Beliau terlibat aktif merawat pasien-pasien Covid-19 di Sumatera Utara. Beliau tertular di tengah upaya penanganan pandemi," tuturnya. (Baca juga: Ikatan Ahli Kesehatan Sebut Protokol Kesehatan Tak Berjalan di Masyarakat)

Halik menuturkan, almarhum meninggal di usianya yang cukup muda, 34 tahun. Sehari-harinya, kata Halik, dia adalah dokter spesialis paru dan PB IDI merasa sangat kehilangan atas kepergiannya. "Dokter ahli paru. konsultan yang masih sangat muda, usianya baru 34 tahun. Kita betul-betul kehilangan," ungkapnya.

Oleh karenanya Halik mengimbau kepada masyarakat agar tidak menganggap remeh Covid-19. Menurutnya, Covid-19 memang nyata dan bisa mengancam siapa aja. "Covid-19 berbahaya dan menjadi ancaman bagi siapa pun dan itu benar adanya. Masyarakat agar tidak meremehkan bahayanya. Jumlah kasus Covid-19 masih tinggi dan terus meningkat artinya pandemi ini belum ," ujarnya. (Baca juga: Positivity Rate COVID-19 Indonesia Melebihi Standar WHO, Satgas: Ini Kabar Kurang Baik)

Dia mengatakan, peran masyarakat dalam pengendalian penularan Covid-19 sangat penting. Menurutnya, masyarakat, dalam pandemi Covid-19 ini adalah garda terdepan, sedangkan petugas medis adalah benteng pertahanan terakhir. "Bahkan petugas kesehatan sekalipun banyak yang telah menjadi korban,” ujarnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1687 seconds (0.1#10.140)