Perkuat Fondasi SDM, Dinilai Jadi Faktor Penting Ciptakan Pemimpin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk menciptakan pemimpin tangguh, diperlukan fondasi yang kuat dari sumber daya manusianya. Hal ini terungkap dalam Workshop Manajemen Risiko bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis 7 September 2023.
Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) yang menggandeng ESQ/ACT Consulting International.
Pada kegiatan tersebut hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekjen PUPR M Zainan Fatah, Kepala BPSDM Khalawi, Sekretaris BPSDM Achmad Subkhi dan Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian sebagai pembicara.
"Ada 5 langkah untuk membangun pemimpin (SDM) bertalenta berbasis Berakhlak di PUPR. Yang pertama harus perkuat fondasinya yakni corporate culture, pastikan kita sebagai leaders pemikirannya harus Growth Mindset bukan Fixed Mindset," ujar Ary Ginanjar Ginanjar dalam keterangannya, Minggu (10/9/2023).
Lalu lanjutnya, pimpinan di sini harus memiliki kemampuan komunikasi atau cara meng-handle milenial dan zelenial dengan ilmu coaching, serta pastikan menempatkan orang di tempat yang tepat sesuai dengan talenta atau DNA nya. Baru bisa tingkatkan dengan kompetensi-kompetensi lainnya dengan istilah jadi magister super specialist.
Dikatakan Ary, untuk mempertahankan sebuah lembaga, kementerian, instansi dan lainnya harus perkuat fondasinya (corporate culture) yakni core values dan core purpose. Kabar gembiranya, ASN sudah punya core values dan core purpose yang seragam, dengan core values Berakhlak dan core purpose Bangga Melayani Bangsa.
"Corporate culture ini yang dimaksud Pak Bas, enggak hanya infrastruktur saja tapi kami ingin meninggalkan legacy atau siapkan fondasi yang kokoh agar PUPR bisa bertahan hingga 100 tahun ke depan. To live, to learn, and to leave the legacy. Sebelum ajal datang, mari siapkan fondasi yang kuat yaitu generasi yang bermoral berkarakter dan takwa Untuk Indonesia Emas 2045," papar Ary.
"Contohnya, untuk memilih orang yang tepat dalam pencegahan penanganan resiko harus tahu talent DNA-nya. Dengan begitu, kita bisa tingkatkan dengan kompetensi-kompetensi lainnya dengan istilah jadi magister super specialist," tutup Ary.
Paparan dari Ary Ginanjar direspons positif oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono atau biasa disapa Pak Bas yang mengatakan bahwa semuanya harus dilandasi dengan Berakhlak.
"Namun tentu yang paling susah adalah implementasinya. Saya kira yang disampaikan Pak Ary tadi, kita meski growth dan maju. Itu semua dilandasi dengan Berakhlak," ujar Basuki.
Di sesi ini ia bisa merasakan banyak ilmu yang didapatkan, bagaimana berkomunikasi dengan milenial, semisal makan siang bersama, kuliner dengan ngobrol dengan mereka.
"Saya setuju, cara komunikasi dengan mereka itu harus di coaching bukan di ceramahi. Insya Allah akan kita teruskan, budayanya harus kuat dan berani serta berjiwa seni. Orang-orang yang ada di sini, 30 persen harus menjadi trendsetter. Untuk PUPR Growth," jelas Menteru PUPR.
Sementara itu Sekjen PUPR menyampaikan, keluarga besar PUPR mendapat pencerahan dari Ary Ginanjar yang sudah lama berinteraksi dengan pegawai. Peristiwa hari ini menjadi tonggak sejarah dengan berbicara didepan seluruh pejabat.
"Kesempatan kali ini Pak Ary membahas cara bagaimana agar kita bisa menjadi organisasi yang bertahan lama ke depan untuk mencapai yang kita inginkan," ungkap Sekjen PUPR.
Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) yang menggandeng ESQ/ACT Consulting International.
Pada kegiatan tersebut hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekjen PUPR M Zainan Fatah, Kepala BPSDM Khalawi, Sekretaris BPSDM Achmad Subkhi dan Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian sebagai pembicara.
"Ada 5 langkah untuk membangun pemimpin (SDM) bertalenta berbasis Berakhlak di PUPR. Yang pertama harus perkuat fondasinya yakni corporate culture, pastikan kita sebagai leaders pemikirannya harus Growth Mindset bukan Fixed Mindset," ujar Ary Ginanjar Ginanjar dalam keterangannya, Minggu (10/9/2023).
Lalu lanjutnya, pimpinan di sini harus memiliki kemampuan komunikasi atau cara meng-handle milenial dan zelenial dengan ilmu coaching, serta pastikan menempatkan orang di tempat yang tepat sesuai dengan talenta atau DNA nya. Baru bisa tingkatkan dengan kompetensi-kompetensi lainnya dengan istilah jadi magister super specialist.
Dikatakan Ary, untuk mempertahankan sebuah lembaga, kementerian, instansi dan lainnya harus perkuat fondasinya (corporate culture) yakni core values dan core purpose. Kabar gembiranya, ASN sudah punya core values dan core purpose yang seragam, dengan core values Berakhlak dan core purpose Bangga Melayani Bangsa.
"Corporate culture ini yang dimaksud Pak Bas, enggak hanya infrastruktur saja tapi kami ingin meninggalkan legacy atau siapkan fondasi yang kokoh agar PUPR bisa bertahan hingga 100 tahun ke depan. To live, to learn, and to leave the legacy. Sebelum ajal datang, mari siapkan fondasi yang kuat yaitu generasi yang bermoral berkarakter dan takwa Untuk Indonesia Emas 2045," papar Ary.
"Contohnya, untuk memilih orang yang tepat dalam pencegahan penanganan resiko harus tahu talent DNA-nya. Dengan begitu, kita bisa tingkatkan dengan kompetensi-kompetensi lainnya dengan istilah jadi magister super specialist," tutup Ary.
Paparan dari Ary Ginanjar direspons positif oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono atau biasa disapa Pak Bas yang mengatakan bahwa semuanya harus dilandasi dengan Berakhlak.
"Namun tentu yang paling susah adalah implementasinya. Saya kira yang disampaikan Pak Ary tadi, kita meski growth dan maju. Itu semua dilandasi dengan Berakhlak," ujar Basuki.
Di sesi ini ia bisa merasakan banyak ilmu yang didapatkan, bagaimana berkomunikasi dengan milenial, semisal makan siang bersama, kuliner dengan ngobrol dengan mereka.
"Saya setuju, cara komunikasi dengan mereka itu harus di coaching bukan di ceramahi. Insya Allah akan kita teruskan, budayanya harus kuat dan berani serta berjiwa seni. Orang-orang yang ada di sini, 30 persen harus menjadi trendsetter. Untuk PUPR Growth," jelas Menteru PUPR.
Sementara itu Sekjen PUPR menyampaikan, keluarga besar PUPR mendapat pencerahan dari Ary Ginanjar yang sudah lama berinteraksi dengan pegawai. Peristiwa hari ini menjadi tonggak sejarah dengan berbicara didepan seluruh pejabat.
"Kesempatan kali ini Pak Ary membahas cara bagaimana agar kita bisa menjadi organisasi yang bertahan lama ke depan untuk mencapai yang kita inginkan," ungkap Sekjen PUPR.
(maf)