PDIP Ungkap 2 Aspek Penting untuk Sosok Bakal Cawapres Ganjar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beserta partai pendukung lainnya sampai saat ini belum menentukan Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) yang akan mendampingi Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo . Ada dua aspek yang ditekankan PDIP pada tokoh untuk mendampingi Ganjar yakni politik angka dan nilai.
Politikus PDIP Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengatakan, politik angka berkaitan dengan aspek elektoral. Seorang Bacawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo bisa memberikan kontribusi elektoral.
"Mengingat apa? Kalau kita melihat survei hari ini, ini Pemilu yang kompetitif dengan demikian posisi seorang bakal calon presiden ini posisi yang sangat penting," kata Ansy Lema dalam saat wawancara eksklusif dalam acara Talking Politic with Reinhard yang diselenggarakan oleh MNC TV, di Studio iNews Tower, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023).
Sementara, aspek politik nilai berkaitan dengan rekam jejak, integritas, kapasitas dan prestasi kerja. Sebab, kata Ansy, PDIP tidak hanya ingin menang dalam Pemilu dan Pilpres 2024. Namun, ingin melanjutkan agenda kepemimpinan tingkat estafet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Karena tema besar kita ini kesinambungan, jadi hal ini tentu akan menjadi hal yang dipertimbangkan, jadi baik mas Sandi (Sandiaga Uno) atau tokoh lain memiliki ke-khasan, keunikan ada diferensiasi di tokoh-tokoh ini, dan kalau kita berpikir dalam kerangka yang besar PDI Perjuangan tentu harus betul-betul hati-hati harus selektif," jelasnya.
Sejauh ini terdapat nama-nama tokoh yang muncul untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Seperti Sandiaga Uno yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendampingi Ganjar.
"Pilihan PDIP sakral tapi rasional. Kami harus hitung dari berbagai aspek supaya cermat. Sandiaga Uno tidak perlu diragukan lagi. Dia ekonom dan anak muda yang berhasil dan saat ini berada di kabinet Jokowi (sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)," ucap Ansy.
PDIP pun kata Ansy menghormati kedaulatan dan otoritas partai pendukung lain, termasuk PPP yang mengajukan Sandiaga Uno. Namun, PDIP juga harus mempertimbangkan dari segala aspek.
"Tapi kami harus menghitung secara cermat mengkalkulasi betul karena bagi kami Calon Wakil Presiden yang bisa mendampingi mas Ganjar setidaknya memiliki beberapa kriteria atau kualifikasi," tuturnya.
Tokoh berikutnya yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Nama Ridwan Kamil mulai mencuat setelah Ketua Tim Koordinator Pemenangan Ganjar, Ahmad Basarah menyebutRidwan Kamil sebagai kandidat yang dipertimbangkan.
Menurut Ansy, Ridwan Kamil yang juga sebagai politikus Partai Golkar itu memiliki prestasi saat menjadi Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung.
Kendati begitu, lanjut Ansy baik Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil PDIP belum dapat menentukannya. Sebab, keputusan Bacawapres bukan berada pada PDIP saja namun partai pendukung lainnya yakni PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
"Ketua Umum (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) kami punya ketajaman dan kearifan sikap. Kerangka kepentingan negara ini, ini akan berlangsung secara diskusi Inklusif dengan partai lain Kita mau maju bersama," jelasnya.
Untuk wawancara ekslusif selengkapnya bisa menonton acara Talking Politic with Renhard di MNC TV yang akan tayang pada Senin 11 September 2023.
Politikus PDIP Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengatakan, politik angka berkaitan dengan aspek elektoral. Seorang Bacawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo bisa memberikan kontribusi elektoral.
"Mengingat apa? Kalau kita melihat survei hari ini, ini Pemilu yang kompetitif dengan demikian posisi seorang bakal calon presiden ini posisi yang sangat penting," kata Ansy Lema dalam saat wawancara eksklusif dalam acara Talking Politic with Reinhard yang diselenggarakan oleh MNC TV, di Studio iNews Tower, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023).
Sementara, aspek politik nilai berkaitan dengan rekam jejak, integritas, kapasitas dan prestasi kerja. Sebab, kata Ansy, PDIP tidak hanya ingin menang dalam Pemilu dan Pilpres 2024. Namun, ingin melanjutkan agenda kepemimpinan tingkat estafet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Karena tema besar kita ini kesinambungan, jadi hal ini tentu akan menjadi hal yang dipertimbangkan, jadi baik mas Sandi (Sandiaga Uno) atau tokoh lain memiliki ke-khasan, keunikan ada diferensiasi di tokoh-tokoh ini, dan kalau kita berpikir dalam kerangka yang besar PDI Perjuangan tentu harus betul-betul hati-hati harus selektif," jelasnya.
Sejauh ini terdapat nama-nama tokoh yang muncul untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Seperti Sandiaga Uno yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendampingi Ganjar.
"Pilihan PDIP sakral tapi rasional. Kami harus hitung dari berbagai aspek supaya cermat. Sandiaga Uno tidak perlu diragukan lagi. Dia ekonom dan anak muda yang berhasil dan saat ini berada di kabinet Jokowi (sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)," ucap Ansy.
PDIP pun kata Ansy menghormati kedaulatan dan otoritas partai pendukung lain, termasuk PPP yang mengajukan Sandiaga Uno. Namun, PDIP juga harus mempertimbangkan dari segala aspek.
"Tapi kami harus menghitung secara cermat mengkalkulasi betul karena bagi kami Calon Wakil Presiden yang bisa mendampingi mas Ganjar setidaknya memiliki beberapa kriteria atau kualifikasi," tuturnya.
Tokoh berikutnya yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Nama Ridwan Kamil mulai mencuat setelah Ketua Tim Koordinator Pemenangan Ganjar, Ahmad Basarah menyebutRidwan Kamil sebagai kandidat yang dipertimbangkan.
Menurut Ansy, Ridwan Kamil yang juga sebagai politikus Partai Golkar itu memiliki prestasi saat menjadi Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung.
Kendati begitu, lanjut Ansy baik Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil PDIP belum dapat menentukannya. Sebab, keputusan Bacawapres bukan berada pada PDIP saja namun partai pendukung lainnya yakni PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
"Ketua Umum (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) kami punya ketajaman dan kearifan sikap. Kerangka kepentingan negara ini, ini akan berlangsung secara diskusi Inklusif dengan partai lain Kita mau maju bersama," jelasnya.
Untuk wawancara ekslusif selengkapnya bisa menonton acara Talking Politic with Renhard di MNC TV yang akan tayang pada Senin 11 September 2023.
(maf)