HT Bagi Pengalaman Bangun Karir Tanpa Modal di SMK Taruna Sakti

Jum'at, 31 Maret 2017 - 04:44 WIB
HT Bagi Pengalaman Bangun Karir Tanpa Modal di SMK Taruna Sakti
HT Bagi Pengalaman Bangun Karir Tanpa Modal di SMK Taruna Sakti
A A A
KARAWANG - Indonesia harus menumbuhkan lebih banyak pengusaha khususnya di daerah, agar lapangan kerja tercipta.

"Job provider harus lebih banyak dari job seeker, kesejahteraan masyarakat akan meningkat," kata Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berbagi pengalaman di SMK Taruna Sakti Purwakarta, Jawa Barat, Kamis 30 Maret 2017.

Hary berbagi pengalamannya mengawali usaha. Dia mengatakan banyak yang berpikiran untuk bisa meraih keberhasilan dibutuhkan modal yang besar. Padahal pemikiran tersebut tak sepenuhnya benar.

"Memulai usaha tidak perlu modal besar. Saya memulai dari menjadi broker. Cari investor, perbaiki perusahaan, kemudian dijual," ungkap HT.

Saat merintis usahanya dari bawah, HT sangat gigih, terus belajar dan memberi perbedaan kualitas yang jelas dalam membangun usahanya. Dia melalukan riset mendalam, wawancara langsung perusahaan-perusahaan, dan mencari investor. Semua dilakukannya sendiri kala itu, sebab belum memiliki karyawan.

Perusahaan-perusahaan dibenahi manajemennya, direstrukturisasi utang-utangnya, diperbaiki kinerjanya sehingga menjadi bagus. Setelah menjadi perusahaan yang sehat, perusahaan tersebut dijual. Hal tersebut terus dilakukannya hingga akhirnya HT memutuskan untuk membangun MNC Group. Kini MNC telah memiliki karyawan hampir 38.000 karyawan.

Dia mengatakan kepada para siswa, keberhasilan dalam membangun karir ditentukan dari bagaimana seseorang bisa membangun karakternya. Dia berharap pembangunan karakter menjadi bagian kurikulum di sekolah.

Menurutnya, hal itu dibutuhkan agar dapat melatih mereka untuk menjadi karakter yang kuat dan tidak mudah menyerah, melatih mereka jadi militan, memiliki fighting spirit yang tinggi, rajin, dan mau belajar. Seorang pengusaha, lanjutnya, tidak boleh menyerah, misalnya dalam menghadapi kegagalan berwirausaha harus mampu bangkit.

"Saat kuliah saya sangat rajin, ke perpustakaan sampai jam 3-4 pagi, jadi lulusan terbaik. Sampai hari ini saya kerja 18 jam sehari," ungkapnya.

Dengan tumbuhnya wirausahawan di daerah, lapangan kerja terbuka, Indonesia akan lebih cepat maju. "Indonesia belum makmur, karena daerah belum terbangun dengan baik, pembangunan berputar-putar di kota besar," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8249 seconds (0.1#10.140)