Pemerintah Nilai Filantropi di Indonesia Kurang Terkoordinir

Kamis, 23 Maret 2017 - 12:55 WIB
Pemerintah Nilai Filantropi di Indonesia Kurang Terkoordinir
Pemerintah Nilai Filantropi di Indonesia Kurang Terkoordinir
A A A
JAKARTA - Potensi filantropi (kedermawanan sosial) di Indonesia sangat besar karena didorong adat istiadat, hubungan masyarakat, dan nilai-nilai agama. Namun kurang terkoodinir dengan baik menyebabkan potensinya belum dirasakan masyarakat miskin.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jika filantropi Indonesia mampu digalang dan didayagunakan dengan baik, maka proyeksi penurunan angka kemiskinanan sesuai RPJMN 2015-2019 yakni sebesar 7%-8% bisa terpenuhi. Maka itu dia mengajak para filantropi untuk bersama-sama membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

"Perlu penguatan gerakan, karena banyak masalah kemiskinan tidak bisa diselesaikan lewat jalur-jalur formal. Contoh program semenisasi untuk rumah tangga miskin. Dananya diambil dari CSR perusahaan atau hadiah tidak tertebak yang terkumpul di Kementerian Sosial," ujar Khofifah dalam acara temu penyelenggara Undian Gratis Berhadiah (UGB) di Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga menyerahkan penghargaan kepada tiga perusahaan yang menyumbang dana hibah dalam negeri terbesar. Dia berharap sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat bisa terus terjalin. (Baca: Kenangan Khofifah Atas KH Hasyim Muzadi tentang Oyot atau Akar)

"Sehingga angka kemiskinan dan kesenjangan dapat turun signifikan," ucapnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5796 seconds (0.1#10.140)