Konferensi Internasional Ilomata Hadirkan Akademisi dari 5 Negara

Jum'at, 31 Juli 2020 - 08:05 WIB
loading...
Konferensi Internasional Ilomata Hadirkan Akademisi dari 5 Negara
Yayasan Ilomata menggelar konferensi internasional dalam rangka HUT-nya yang ke-41. Konferensi bertajuk The COVID-19 Impact, Innovation and Recovery itu menghadirkan lima orang akademisi dari lima negara sebagai pembicara. Foto/SINDOnews/Rico Simanjunta
A A A
JAKARTA - Yayasan Ilomata menggelar konferensi internasional dalam rangka HUT-nya yang ke-41. Konferensi bertajuk “The COVID-19 Impact, Innovation and Recovery” itu menghadirkan lima orang akademisi dari lima negara sebagai pembicara.

Mereka adalah Nico Irawan dari Rajamangala University of Technology Krungthep Bangkok Thailand, Mutia Sobihah dari Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia, Elvira Sojli dari the University of New South Wales, Siddharth Chandra dari James Madison College Michigan State University USA dan Akiko Horiba dari Tokyo Institute of Technology. (China: Ikut Campur Laut China Selatan, Australia bak Naik Kapal Bocor AS)

Selain mereka, hadir juga pembicara dari Indonesia adalah Bambang Irawan dari Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI) dan Profesor Riset bidang Sosiologi Politik pada Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Mohammad Mulyadi.

"Bapak Ibu sekalian saat ini kita sedang merasakan merebaknya wabah COVID-19," ujar Ketua Panitia Ilomata International Conference, Novianita Rulandari dalam sambutannya, Kamis (30/7/2020).

Novianita mengatakan, wabah COVID ini telah memberikan dampak di hampir seluruh negara di dunia. "Pengaruhnya ditimbulkan di beberapa bidang kehidupan, yaitu bidang sosial, keuangan, manajemen, perpajakan, dan sebagainya," kata Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Institut STIAMI ini.

Dia mengatakan, saat ini semua negara yang terdampak COVID-19 berusaha untuk mengatasi wabah dan dampak dari wabah tersebut. "Lalu kemudian hal ini membuat kita bertanya, Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat COVID-19 di negara-negara yang terdampak?, dan Bagaimana negara-negara tersebut berinovasi menghadapi dampak akibat merebaknya COVID-19?, kemudian bagaimana upaya pemulihan di setiap negara tersebut?" katanya.

Dia menjelaskan hal itu menjadi tanda tanya besar untuk semua. "Untuk itu dari permasalahan tersebut, perlu dilakukan sharing dan diskusi tentang The COVID-19 Impact, Innovation and Recovery. Untuk itu kami menghadirkan narasumber dari 5 negara diharapkan dapat mewakili dari kondisi dunia saat ini," terangnya.

Dia melanjutkan, konferensi internasional itu diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi baru kepada seluruh peserta, serta dapat memberikan rekomendasi Rumusan Konferensi kepada para pemangku kepentingan yang dianggap memerlukan. "Selain itu juga menghasilkan jurnal ilmiah yang bersumber dari para peneliti, dosen dan juga mahasiswa di seluruh dunia," tuturnya.

Ditambahkannya, kegiatan konferensi internasional itu merupakan inisiatif dari Amrullah Satoto sebagai Ketua Pengurus Yayasan Ilomata. Inisiatif itu muncul karena keprihatinan Amrullah Satoto atas merebaknya virus COVID-19 yang menimpa hampir seluruh negara, dan belum juga usai hingga kini.
(Baca juga: Kenakan Baju Tahanan, Djoko Tjandra Tiba di Halim Perdanakusuma)

"Sehingga Yayasan Ilomata, melalui lembaga publikasi riset yang bernama Ilomata International Journal ingin berkontribusi memfasilitasi pengembangan ilmu pengetahuan," pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)