5 Fakta al-Qaeda, Organisasi Paramiliter Jihad yang Menentang Amerika Serikat

Kamis, 17 Agustus 2023 - 16:44 WIB
loading...
5 Fakta al-Qaeda, Organisasi Paramiliter Jihad yang Menentang Amerika Serikat
Osama bin Laden, adalah pemimpin kelompok teroris al-Qaeda paling populer yang tewas pada 2 Mei 2011 di Abottabad, Pakistan. Foto/Newsweek
A A A
JAKARTA - Al-Qaeda jadi salah satu organisasiterorisyang cukup populer setelah melancarkan serangannya pada 11 September 2001 silam ke Amerika Serikat. Dari serangan yang menewaskan sekitar 3000 orang inilah yang menjadi pemicu AS untuk menginvasi Afghanistan.

Dalam upaya untuk melawan al-Qaeda dan menggulingkan rezim Taliban yang memberi perlindungan pada mereka, AS menjalankan Operasi Enduring Freedom. Invasi tersebut memang berhasil menggulingkan rezim Taliban saat itu dan membentuk pemerintahan baru di Afghanistan.

Namun hal tersebut tak berlangsung lama, karena pada tahun 2021 kelompok Taliban berhasil merebut kembali kekuasaannya. Dari efek luar biasa yang dihasilkan oleh gerakan al-Qaeda ini tentulah banyak membuat banyak orang penasaran akan organisasi militan itu. Karenanya berikut ini ulasan sejumlah fakta tentang al-Qaeda.

5 Fakta al-Qaeda

1. Telah Didirikan Sejak Tahun 1980-an


Menurut Britannica, al-Qaeda yang merupakan organisasi Islam militan ini didirikan oleh Osama bin Laden pada akhir 1980-an. Awalnya organisasi ini didirikan sebagai jaringan logistik untuk mendukung umat Islam berperang melawan Uni Soviet selama Perang Afghanistan.

Osama bin Laden memainkan peran penting dalam pembentukan dan pengembangan al-Qaeda. Dia adalah salah satu pendiri kelompok ini dan juga menjadi donatur utama yang mendukung kegiatan dan ekspansi jaringan kelompok tersebut.

Selain Osama, ada pula Abdullah Azzam yang merupakan tokoh agama Palestina yang memiliki peran penting dalam membantu pembentukan al-Qaeda. Dia juga merupakan salah satu pendiri kelompok ini bersama dengan Osama bin Laden.

2. Sempat Bubar Pada 1989 dan Bangkit Kembali di 1990


Setelah pasukan Uni Soviet menarik diri dari Afghanistan pada tahun 1989, al-Qaeda sempat dibubarkan. Namun tak lama setelah itu mereka kembali terbentuk untuk menentang Amerika Serikat.

Tepatnya pada tahun 1992, al-Qaeda mengeluarkan perintah untuk melakukan perlawanan terhadap tentara Amerika Serikat yang hadir di beberapa negara, termasuk Arab Saudi, Yaman, dan Somalia. Perintah ini adalah awal dari perjuangan melawan AS dan mengusir keberadaannya di tanah Muslim.

Mereka tidak hanya mengarahkan seruan perlawanan terhadap Amerika Serikat, tetapi juga menyebarkannya ke seluruh dunia. Hal ini menjadi pendorong munculnya berbagai aksi terorisme yang mengatasnamakan al-Qaeda di berbagai belahan dunia

3. Punya Afiliasi Besar


Salah satu afiliasi al-Qaeda yang dianggap paling aktif adalah, al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), yang berbasis di Yaman dan Arab Saudi. Selain itu, ada pula al-Qaeda in the Indian Subcontinent (AQIS) adalah afiliasi lain yang beroperasi di wilayah Asia Selatan.

Tidak cukup sampai di situ, organisasi Osama bin Laden ini juga punya afiliasi di beberapa negara Eropa. Contohnya, al-Qaeda memiliki cabang di Spanyol, Bosnia-Herzegovina, dan Rusia.

Untuk Afrika, al-Qaeda memiliki afiliasi seperti Al-Shabaab, yang berbasis di Somalia, dan Jama'at Nasr al-Islam wal Muslimin (JNIM), yang beroperasi terutama di wilayah Sahel di Afrika Barat. Ada juga afiliasi yang aktif di wilayah Sinai, Mesir.

4. Aksi Terorisme al-Qaeda


Selain serangan ikonik di World Trade Center AS pada 11 September 2001, al-Qaeda juga bertanggung jawab atas sejumlah aksi terorisme lain. Dimana aksi pertamanya dilakukan pada tahun 1992 di Hotel Gold Mohur dan Hotel Aden Movenpick di Yaman.

Hotel-hotel ini digunakan oleh pasukan Amerika Serikat yang akan menuju ke Somalia. Namun, serangan tersebut tidak berhasil menyasar pasukan AS karena mereka sudah meninggalkan hotel sebelum bom diledakkan.

Kemudian pada tahun 1998, al-Qaeda sempat melancarkan serangan bom bunuh diri di kedutaan Amerika Serikat di Nairobi, Kenya, dan Dar es Salaam, Tanzania. Serangan ini menargetkan kedutaan AS dan menyebabkan kematian ratusan orang serta ribuan lainnya terluka.

5. Hubungan al-Qaeda dengan Taliban


Dilansir dari BBC, al-Qaeda terikat pada Taliban dengan janji kesetiaan - atau "bay'ah" - yang pertama kali ditawarkan pada 1990-an oleh Osama Bin Laden kepada timpalannya dari Taliban, Mullah Omar.

Perlindungan yang diberikan oleh Taliban pada al-Qaeda ini disebabkan karena keduanya memiliki tujuan dan ideologi yang serupa dalam melawan negara-negara Barat dan sistem pemerintahan yang mereka pandang tidak sesuai dengan interpretasi mereka tentang Islam.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1518 seconds (0.1#10.140)