Imlek, PKB Ajak Perkuat Persaudaraan

Jum'at, 27 Januari 2017 - 21:34 WIB
Imlek, PKB Ajak Perkuat Persaudaraan
Imlek, PKB Ajak Perkuat Persaudaraan
A A A
JAKARTA - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek tahun ini jatuh pada tanggal 28 Januari besok. Berdasarkan penanggalan Lunar, tahun 2017 disebut sebagai tahun Ayam Api.

Di tahun Ayam Api ini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak segenap warga untuk bersama-sama melakukan pengendalian diri, senantiasa menampilkan politik yang santun, sama-sama menjaga kondisi sosial yang penuh kebersamaan, dan tetap memperkuat persaudaraan dan solidaritas sesama anak bangsa.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PKB Daniel Johan mengatakan, kontestasi politik di tingkat daerah yang akan digelar secara serentak ikut menghangatkan politik nasional, termasuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Hal tersebut dianggapnya berdampak terhadap munculnya semangat etnoprimordialisme yang memisahkan dan mengkotak-kotakkan antara sesama anak bangsa.

"Yang melunturkan semangat toleransi dan solidaritas, sebaliknya memunculkan fanatisme atas dasar kesukuan dan perbedaan latar belakang," kata Daniel dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/1/2017).

Wakil Ketua Komisi IV DPR ini mengatakan, PKB menolak etnoprimordialisme karena cenderung memisah-misahkan masyarakat, baik sebagai sesama insan manusia maupun sebagai sesama anak bangsa Indonesia.

"Karena siapapun kita, dengan latar belakang agama, etnis, dan budaya apapun, kita tetap disatukan oleh rasa kemanusiaan dan keIndonesiaan yang sama," tutur legislator asal daerah pemilihan Kalimantan Barat ini.

Oleh karena itu, kata dia, politik jangan sampai memecah-belah persatuan, persaudaraan, dan kebinekaan yang selama ini sudah terbangun dengan baik.

Dia menambahkan, PKB senantiasa mendorong berkembangnya politik kebangsaan yang mengedepankan kepentingan rakyat.

Daniel mengatakan, politik kebangsaan harus berorientasi kepada kepentingan setiap warga negaranya, bukan kepentingan sekelompok orang sesama partai, sesama suku, dan atau sesama agama.

"Kita bisa belajar banyak dari Gus Dur, Presiden ke-4 Republik Indonesia, mengenai hal ini," ucapnya.

Dia mengatakan, politik seharusnya mampu memberikan kepastian kesetaraan bagi setiap anak bangsa, memberi perlindungan semua agama, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, merawat rasionalitas dan budi pekerti, anak-anak generasi yang akan datang sebagaimana menjaga juga para lanjut usia, membebaskan dan mencerahkan.

"Semoga Tahun Ayam Api ini akan menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk kembali kepada politik kebangsaan, sehingga mozaik indah khatulistiwa ini benar-benar dapat kita bangun bersama-sama tanpa pembedaan agama, suku, dan lainnya," katanya.

Dia mengungkapkan, Imlek menjadi momen penting untuk masyarakat Tionghoa, sebagaimana sahabat muslim menyambut Idul Fitri.

Daniel menegaskan PKB bagian dari sejarah yang memperjuangkan penghapusan diskriminasi terkait perayaan Imlek. "Melalui refleksi Imlek tahun ayam ini, PKB berharap masyarakat semakin kuat melakukan dialog dan kerja sama berjuang bersama PKB dalam mengatasi persoalan bangsa dan memajukan Indonesia," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8393 seconds (0.1#10.140)