Asyiknya Menjadi Jurnalis Bersama SINDO di Universitas Tarumanagara

Kamis, 15 Desember 2016 - 20:53 WIB
Asyiknya Menjadi Jurnalis Bersama SINDO di Universitas Tarumanagara
Asyiknya Menjadi Jurnalis Bersama SINDO di Universitas Tarumanagara
A A A
JAKARTA - Koran SINDO, SINDOnews dan SINDO Weekly menggelar acara SINDO Goes to Campus di Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, tadi siang. Dalam acara ini Wapimred Koran SINDO Djaka Susila, Redpel SINDOnews Puguh Hariyanto dan Wapimred SINDO Weekly Asep Saefullah berbagi cerita mengenai asyiknya menjadi jurnalis.

Wapimred Koran SINDO Jaka Susila mengatakan, menjadi jurnalis sangatlah menyenangkan. "Saya pernah pergi ke luar kota dan luar negeri saat menjadi jurnalis. Ini sangat menyenangkan," kata Djaka Susila saat memberikan materi kepada ratusan mahasiswa Jurusan Psikologi di Gedung K Kampus I Universitas Tarumanegara pada Kamis (15/12/2016).

Meski demikian, Djaka menuturkan pencapaian yang diraihnya tak semudah dibayangkan orang. Sebelum meniti karir, Djaka rela berjualan minuman botol keliling di kota kelahirannya Surakarta.

Setelah luluh kuliah, Djaka harus bekerja sambil membantu mahasiswa skripsi dan menjadi juru foto pesta pernikahan. Selain itu, diawal meniti karir Djaka hanya dibayar Rp300.000 per bulan.

"Gaji itu cukup rendah dibandingkan honor sebagai fotographer sebesar Rp700.000," ujarnya. Untuk menyiasatinya agar pemasukan seimbang dengan pengeluaran, Djaka mengaku bermalam, tinggal dan makan gratis di kantor.

Djaka meminta mahasiswa agar tak mudah menyerah. Fokus pada pekerjaan akan menguntungkan di kemudian hari. Termasuk menggeluti pekerjaan karena rasa cinta.

"Idealisme harus dijunjung tinggi dalam bekerja. Termasuk memikirkan efek pekerjaan kita bila itu selesai," kata Djaka. Menurut Djaka, SINDO sangat menekankan kepada reporter untuk menghindari unsur SARA didalamnya. Sebab, bila dipublis dan sampaikan kepada masyarakat bisa menimbulkan perpecahan dan konflik berkepanjangan.

Lain halnya dengan Wapimred Redaksi SINDO Weekly Asep Saefullah. Asep menuturkan, di awal meniti karier dirinya harus menempuh perjalanan 36 Km dari Sumedang ke Bandung, Jawa Barat demi mempelajari internet yang dahulu dianggap tabu.

"Internet cukup jarang. Saya setiap haru saya harus ke Bandung dari Sumedang untuk belajar menggunakan internet hanya untuk mengirimkan tulisan ke sejumlah koran nasional," tutur Asep.

Usaha ini tak sia-sia, dari sejumlah tulisan itu, Asep mengaku mendapatkan uang, untuk dijadikan modal meniti karir. Dalam perjalanannya, Asep mengatakan kehidupan jurnalis cukup menyenangkan.

"Saya sering kali keluar kota atas permintaan kantor. Masalah dalam peliputan dijadikan berkah dan nilai positif," ujarnya. Asep menyampaikan agar mahasiswa lebih selektif dalam memilih berita. Isu hoax dalam media sosial wajib diseleksi dengan matang.

"Jadikan isu di media sosial sebagai informasi awal. Kita harus menyaring dari berbagai sumber sebelum berpendapat," tambah Asep.

Sementara itu, Redaktur Pelaksana SINDONEWS, Puguh Hariyanto bercerita pengalaman pribadinya melakukan peliputan ke Raja Ampat dengan menggunakan kapal pesiar mewah, disaat destinasi wisata itu belum terkenal.

Puguh yang kala itu menjadi reporter diminta menuliskan kawasan Raja Ampat untuk dipublikasikan kepada pembaca. Puguh pun pergi secara cuma cuma setelah mendapatkan undangan dari seorang pemilik kapal mewah tersebut.

"Di kapal itu, biaya per malamnya Rp300 juta. Ini kan cukup beruntung. Sebab, tak semua orang bisa sampai ke sana menggunakan kapal pesiar mewah," tutur Puguh.

Puguh mengatakan, dalam dunia kerja perjuangan dan pantang menyerah harus selalu ditunjukkan dalam menulis berita. Bahkan Puguh selalu menanyakan terlebih dahulu kepada sejumlah anak didiknya untuk menanyakan gemar tidak bekerja.

Sebab, dalam dunia kerja, kegemaran merupakan modal awal dalam mendapatkan kesuksesan. "Soal pintar atau pengalaman itu nomor sekian, yang terpenting gemari dulu pekerjaan kamu," tuturnya.

Koordinator Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Tarumanagara Untung Subroto menyampaikan ini merupakan pembalajaran sangat baik dari grup SINDO untuk bekal berharga bagi mahasiswa."Karena setiap tahun kami selalu mengundang media untuk mata kuliah," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9372 seconds (0.1#10.140)