Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Wirausahawan Hadapi Sejumlah Kendala, Ini Saran HT
Wirausahawan Hadapi Sejumlah Kendala, Ini Saran HT
A
A
A
JAKARTA - Saat menghadiri acara Workshop Proposal Bisnis yang digelar Garda Rajawali Perindo (GRIND), Selasa (1/11/2016). Ketua Umum Partai Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) menjawab pertanyaan para pengusaha kecil dengan lugas. Jawaban HT membuka wawasan lebih dari 1.000 wirausahawan yang hadir dalam acara itu.
Dalam kesempatan itu, HT antara lain menjawab pertanyaan Windarto yang memproduksi kerupuk lele. Windarto mengaku bingung menyiasati keterbatasan modal dan meminta pertimbangan hitung-hitungan bila dia meminjam uang dari bank.
HT mengatakan, pada prinsipnya semakin besar ukuran usaha, akan semakin efisien. Penambahan modal untuk membangun usaha, lanjutnya, kerap dilakukan oleh pebisnis dengan meminjam uang dari bank. Hal tersebut, kata HT, bisa dilakukan namun harus dengan hitungan matang.
"Kalau mau pinjam uang ke bank, harus mampu menghasilkan keuntungan lebih besar dari bunga yang dibayarkan," kata dia.
Namun, bila hitung-hitungannya adalah sebaliknya, HT menyarankan sebaiknya jangan melakukan pinjaman ke bank.
HT mengatakan, hal tersebut (meminjam ke bank) terlihat mudah, namun kenyataannya banyak yang tak sanggup melakukannya. Banyak yang malah tercebur kesulitan membayar utang.
Dalam menjalankan usaha, kata HT, harus bisa mengendalikan diri. "Problem itu timbul kalau kita tidak bisa mengendalikan diri kita," ujar HT seraya menyebut reputasi harus dijaga dengan baik.
Selain menjawab pertanyaan Windarto, HT juga dengan antusias menjawab satu per satu pertanyaan peserta lain.
Nurul Hanan misalnya. Menurut Nurul Hanan, di kampus dia mendorong tumbuhnya entrepreneur. Namun, baru tiga minggu semangat calon wirausahawan sudah mengendur.
"Banyak mereka semangat hanya di tiga minggu awal, setelah itu hilang, Pak. Mungkin ada kiat supaya mereka bisa bisa terus sampai bisnisnya berjalan, Pak, terima kasih," kata Nurul Hanan.
HT menjawab, semua harus diawali dengan tujuan. Cara mencapainya bisa ditempuh berbeda-beda. Hal itu sah-sah saja. "Namun, jangan pernah berhenti berusaha sebelum tujuan kita tercapai," kata HT. (Elzam Zami)
Dalam kesempatan itu, HT antara lain menjawab pertanyaan Windarto yang memproduksi kerupuk lele. Windarto mengaku bingung menyiasati keterbatasan modal dan meminta pertimbangan hitung-hitungan bila dia meminjam uang dari bank.
HT mengatakan, pada prinsipnya semakin besar ukuran usaha, akan semakin efisien. Penambahan modal untuk membangun usaha, lanjutnya, kerap dilakukan oleh pebisnis dengan meminjam uang dari bank. Hal tersebut, kata HT, bisa dilakukan namun harus dengan hitungan matang.
"Kalau mau pinjam uang ke bank, harus mampu menghasilkan keuntungan lebih besar dari bunga yang dibayarkan," kata dia.
Namun, bila hitung-hitungannya adalah sebaliknya, HT menyarankan sebaiknya jangan melakukan pinjaman ke bank.
HT mengatakan, hal tersebut (meminjam ke bank) terlihat mudah, namun kenyataannya banyak yang tak sanggup melakukannya. Banyak yang malah tercebur kesulitan membayar utang.
Dalam menjalankan usaha, kata HT, harus bisa mengendalikan diri. "Problem itu timbul kalau kita tidak bisa mengendalikan diri kita," ujar HT seraya menyebut reputasi harus dijaga dengan baik.
Selain menjawab pertanyaan Windarto, HT juga dengan antusias menjawab satu per satu pertanyaan peserta lain.
Nurul Hanan misalnya. Menurut Nurul Hanan, di kampus dia mendorong tumbuhnya entrepreneur. Namun, baru tiga minggu semangat calon wirausahawan sudah mengendur.
"Banyak mereka semangat hanya di tiga minggu awal, setelah itu hilang, Pak. Mungkin ada kiat supaya mereka bisa bisa terus sampai bisnisnya berjalan, Pak, terima kasih," kata Nurul Hanan.
HT menjawab, semua harus diawali dengan tujuan. Cara mencapainya bisa ditempuh berbeda-beda. Hal itu sah-sah saja. "Namun, jangan pernah berhenti berusaha sebelum tujuan kita tercapai," kata HT. (Elzam Zami)
(zik)
Explore More