Politikus PDIP Ini Sebut Gila jika Kasus Century-BLBI Tutup Buku

Jum'at, 16 September 2016 - 15:37 WIB
Politikus PDIP Ini Sebut Gila jika Kasus Century-BLBI Tutup Buku
Politikus PDIP Ini Sebut Gila jika Kasus Century-BLBI Tutup Buku
A A A
JAKARTA - Kabar bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak melanjutkan kasus dugaan korupsi penyalahgunaan kewenangan dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan bailout Bank Century serta kasus pemberian Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI) membuat penasaran Hendrawan Supratikno.‎

Bahkan mantan Anggota Tim Pengawas (Timwas) kasus Bank Century‎ ini langsung mengecek kabar tersebut. Sebab Hendrawan menilai gila, jika KPK memang tutup buku kasus Bank Century dan BLBI tersebut.‎

"Belum‎ saya cek, itu gila," ujar Hendrawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini ‎mengatakan, pihaknya sudah memberikan kepercayaan kepada KPK untuk mengusut tuntas perkara Century, BLBI, kasus Hambalang, PON Riau maupun kasus lainnya.

‎"Silakan diselesaikan dengan baik, dengan elegan, kredibel," tuturnya.

Karena hal demikian dianggapnya menyangkut kepada reputasi KPK sendiri.‎ "KPK tidak mau mempertaruhkan reputasinya yang sudah dibangun sekian lama," papar anggota Komisi XI DPR‎ ini.

Lebih lanjut dia mengatakan, KPK seringkali mengeluhkan tentang minimnya jumlah penyidik‎ di setiap rapat dengan DPR selama ini. Persoalan itu diyakininya sebagai penyebab pengusutan kasus Bank Century dan BLBI tidak masuk dalam agenda KPK tahun ini.

"Itu sebabnya kita selalu mendorong agar KPK memberi prioritas untuk kasus-kasus yang dalam tanda petik besar," imbuhnya.

Dirinya pun yakin jika kasus Century dan BLBI itu tutup buku bukan karena pesanan atau intervensi pihak tertentu. "Wah kalau pesan memesan, negeri ini rusak dong, masa negeri yang sudah ulang tahun ke 71 tahun, kita kelola dengn prinsip pesan memesan, like and dislike, justru kita serahkan kepada KPK," ungkapnya.

Lagipula lanjut dia, KPK memiliki rencana strategis (renstra) dan peta jalan (roadmap) dalam pemberantasan korupsi. "Maka kita percaya pada KPK, kalau enggak, kepercayaan kepada siapa lagi, aparat penegak hukum yang lain," ucapnya.

"Kepolisian, kejaksaan dan kita malah dorong tiga lembaga ini berlomba untuk membangun kredibilitas. KPK sudah tutup buku (kasus Century dan BLBI), ‎saya cek, enggak, enggak mungkinlah tutup buku, ‎sepertinya sudah tamat semua, belumlah," pungkasnya.‎
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4060 seconds (0.1#10.140)