Tiongkok: Indonesia Punya Peran Penting di Jalur Sutera Maritim

DEPOK - Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kedekatan Indonesia lebih condong kepada negara Tiongkok. Hal itu diwujudkan dari pertemuan dua kepala negara masing-masing hingga berbagai program kerja sama.

Penasihat Menteri Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia Sun Wei De menyebut, tahun 2015 menjadi masa yang penting bagi Indonesia dan Tiongkok. Keduanya semakin harmonis menyambut 65 tahun hubungan bilateral.

“Tahun 2015 ini 65 tahun bekerja sama dimana masing-masing pimpinan negara Indonesia dan Tiongkok saling berkunjung dua kali,” ungkapnya di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (10/11/2015).

Sun menambahkan, peran Indonesia menjadi penting bagi Tiongkok terutama dalam hal perdagangan dan perekonomian. Apalagi, saat ini Indonesia tengah memperkokoh diri untuk menjadi poros maritim dunia.

“Indonesia menjadi negara penting dan strategis bagi Tiongkok terkait jalur sutera maritim abad 21. Hal itu juga sudah diungkapkan oleh Wakil PM Tiongkok saat berkunjung ke Indonesia dan ke Kampus UI pada Mei lalu,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Rektor UI Muhammad Anis menegaskan sebagai akademisi pihaknya siap bekerja sama dengan Tiongkok. Menurutnya semangat rakyat Tiongkok dalam menyatukan pikiran dan berjuang untuk mewujudkan program China Dream dapat merealisasikan kebesaran dan kejayaan bangsa tiongkok.

“China Dream menyebar memberi pengaruh dunia, Tiongkok dalam dua dekade terakhir maju dalam laju pertumbuhan ekonomi 10% dengan lebih dari USD3 triliun pada tahun 2014. Meskipun pada 2015 terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi sama di banyak negara, suara Tiongkok tetap tak mungkin diabaikan,” jelas Anis.

PILIHAN:
Bamsoet: Emang Gue Pikirin Ancaman Golkar Kubu Agung

PKB Minta Menag Direshuffle, PPP: Terserah Pak Presiden