Di Hari Pahlawan, Perjuangan Lafran Pane Diseminarkan

Senin, 09 November 2015 - 14:05 WIB
Di Hari Pahlawan, Perjuangan Lafran Pane Diseminarkan
Di Hari Pahlawan, Perjuangan Lafran Pane Diseminarkan
A A A
JAKARTA - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan alumni HMI di Yogyakarta akan menggelar seminar tentang perjuangan Lafran Pane.

Seminar akan digelar selama dua hari, 9-10 November. Pada hari pertama, seminar digelar Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta.

Esok harinya, seminar diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 11 Nov 2015.

“Nama Pak Lafran Pane ini selalu muncul dalam tulisan tentang sejarah intelektual dan gerakan mahasiswa di Indonesia pascaproklamasi kemerdekaan. Dengan seminar ini, masyarakat diharapkan lebih mengenal Pak Lafran, sebagai salah satu calon pahlawan nasional,” tutur ketua panitia seminar Laftran Pane, Ibrahim Ambong dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Senin (9/11/2015).

Acara itu menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Prof Dr Nikmatul Huda, SH, Drs Syafaruddin Alwi M S, dan Hariqo Wibawa Satria, M.Si (penulis Biografi Lafran Pane).
Untuk seminar kedua, narasumbernya Dr Akbar Tanjung, Prof Dochak Latief, dan Prof Dr Syafri Sairin.

“Hingga hari ini semua narasumber dipastikan hadir, termasuk Bang Akbar Tanjung,” ujar Ibrahim yang merupakan mantan aktivis mahasiswa di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini.

Sementara itu, Lukman Hakiem penanggung jawab kegiatan tersebut mengungkapkan alasan dipilihnya UII menjadi tempat penyelenggaraan seminar.

Menurut dia, UII merupakan salah satu kampus tertua di Indonesia, di sinilah Prof Lafran mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam pada 5 Februari 1947, sedangkan UNY adalah kampus tempat Lafran Pane mengabdikan ilmunya sebagai ahli tata negara.

“Lewat HMI, Lafran Pane ingin mahasiswa Islam terlibat mempertahan kemerdekaan Indonesia,” ungkap mantan Ketua Umum HMI Cabang Yogyakarta itu.

Lafran Pane lahir 5 Februari 1922 di Kampung Pangurabaan, Sipirok, Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

Dia adik dari dua sejarawan dan sastrawan terkenal di Indonesia, yaitu Sanusi Pane dan Armijn Pane.

Setelah Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Lafran Pane bergabung dengan Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY), salah satu organisasi mahasiswa pertama di Yogyakarta ketika itu.

Pada 5 Februari 1947 di sebuah ruang kelas, Lafran Pane bersama teman-temannya mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam dengan dua tujuan utama, yakni mempertahankan Negara Republik Indonesia, dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, serta menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.

Amanat terakhir yang diembannya adalah anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA).


PILIHAN:


Menagih Janji Jokowi-JK Lewat Lagu
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5280 seconds (0.1#10.140)