Hewan Kurban Berlabel Sehat Dijamin Aman

Selasa, 15 September 2015 - 11:04 WIB
Hewan Kurban Berlabel Sehat Dijamin Aman
Hewan Kurban Berlabel Sehat Dijamin Aman
A A A
BANDUNG - Pemkot Bandung menjamin hewan kurban yang berkalung label sehat aman dan layak dikonsumsi. Pelabelan hewan kurban itu dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung.

Ke - marin, Distan KP Kota Ban - dung melepas 58 petugas pe - meriksa hewan kurban. Tim ini bertugas untuk memeriksa kesehatan hewan kurban di seluruh wilayah Kota Ban - dung. Pemeriksaan dijadw a l - kan dimulai sejak H-10 hingga H+3 Idul Adha. Kepala Distan KPKota Ban - dung Elly Wasliah meng im bau, masyarakat Kota Bandung memilih hewan kur ban berdasarkan sejumlah kri teria.

Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh masyatakat yang akan mem - beli hewan kurban, yakni se hat, tidak cacat, dan cukup umur. “Untuk kriteria sehat ini didasarkan pada pemeriksaan kesehatan hewan sebelum pe - nyembelihan (antemortem) yang dilakukan oleh satgas Distan KP. Hewan kurban yang dinyatakan sehat akan di - pasang kalung sehat,” jelas Elly kepada KORAN SINDO saat ditemui di kantornya, Jalan Ar juna, Kota Bandung, kemarin.

Menurut Elly, kriteria tidak ca cat dapat dilihat secara kasat mata, seperti sapi atau domba tidak pincang, buta, dan me ngalami kerusakan telinga. Se mentara kriteria cukup umur, yakni kambing atau domba harus berumur di atas 1 tahun yang ditandai tum buhnya se pa sang gigi tetap. Sementara sapi harus berumur di atas 2 tahun de - ngan tanda yang sa ma.

“Hewan kurban juga harus jantan, tidak boleh kurus, dan tidak dikebiri,” tambah Elly. “Tahun ini kami me nye - diakan 30 ribu kalung sehat. Jadi, jika kriteria sehat dan la yak terpenuhi, petugas kami akan mengalungi sapi atau dom b a dengan kalung sehat tahun 2015 dari Distan KP Kota Bandung. Dan ingat, ta hunnya harus tertera ta - hun 2015,”ungkapnya.

Sementara itu, salah se - orang pedagang sapi Gen - don, 57, mengaku, angka penjualan hewan kurbannya cenderung menurun diban - dingkan ta-hun lalu. Tahun lalu, dalam tiga hari, dia sudah menjual 25 ekor dari 75 ekor sapi yang diba wa nya. Namun, kini baru 12 ekor sapi yang terjual. “Konsumen sekarang me - nurun, mungkin karena ba - nyak yang beli dari luar,” ka - ta nya.

Tahun ini, pedagang sapi asal Boyolali ini membawa 45 ekor sapi. Sapi paling murah dengan berat 2 kuintal dihar - gai Rp16 juta dan sapi paling mahal dengan berat 1 ton d - ihargai Rp65 juta. Hal senada diungkapkan Siti Zulaeha, 72. Pedagang sa - pi asal Cijapati ini juga me nge - luhkan turunnya pen jualan sapi. “Tahun lalu saya bawa 48 ekor dan habis semua, kalau se karang agak lemah, mung kin faktor ekonomi,” tandas nya.

Dian rosadi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4945 seconds (0.1#10.140)