Semangat Pergi ke Baitullah Terpancar Jelas di Matanya

Selasa, 15 September 2015 - 10:57 WIB
Semangat Pergi ke Baitullah Terpancar Jelas di Matanya
Semangat Pergi ke Baitullah Terpancar Jelas di Matanya
A A A
Ratusan jamaah calon haji (calhaj) tampak bersemangat menunggu keberangkatannya menuju Asrama Haji Bekasi sebelum diterbangkan ke Makkah Al- Mukarammah di Gedung Aula Pusdik Armed, Jalan Baros, Kota Cimahi, kemarin.

Dengan penuh kekhusyuan, calhaj yang berkumpul telah bersiap dengan balutan seragamnya, lengkap dengan tas dan atribut identitas yang menggantung di dadanya. Di antara kerumunan calhaj yang hadir saat itu, pemandangan berbeda terlihat saat seorang calhaj asal Desa Kalidam, Nomor 50, RT 01/11, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Cimahi duduk menggunakan kursi roda.

Dia adalah Moersoekamto yang belakangan diketahui sudah berusia 89 tahun. Dia pun tampak khusyu di tempat duduknya sambil terus melafalkan lafazd Allah saat menunggu panggilan keberangkatan rombongannya. Moersoekamto tercatat sebagai calhaj tertua di Kota Cimahi pada pelaksanaan haji tahun ini. Pada 6 Oktober men - datang, usianya genap 90 tahun.

“Nanti tanggal 6 Oktober di Tanah Suci, bapak usianya jadi 90 tahun,” ungkap menantunya Dadang Suhendar, 54, yang juga turut serta dalam rombongan haji tahun ini bersama istrinya Ati srimurbiati, 52, anak satusatunya Moersoekamto. Pendengaran dan fisik Moersoekamto memang telah menurun karena dimakan usia.

Namun, tekadnya untuk melaksanakan ibadah haji bersama keluarganya terpancar jelas. Moersoekamto tercatat sebagai calhaj pada rombongan 7 di Kloter 63 Bekasi JKS. Dia bersama menantu dan anaknya telah mendaftar haji sejak 2010 lalu. Sebenarnya, kata Dadang, Moersoekamto sudah lebih dulu mendapat panggilan berangkat ke Tanah Suci.

Namun panggilan tersebut rela dia batalkan demi melaksa na - kan haji bersama keluarganya yang baru terkabul tahun ini. “Bapak sebenarnya sudah mendapat panggilan untuk diberangkatkan ke Tanah Suci berturut-turut sejak tahun 2012, 2013, 2014, tapi bapak tetap ingin berangkat bareng dengan keluarga,” ungkapnya. Disebutkan Dadang, Moersoekamto merupakan seorang purnawirawan dari Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel (Letkol).

Bahkan, kata dia, Moersoekamto pun sempat berjuang sebagai Tentara Rakyat di masa penjajahan Jepang. Disinggung soal tragedi robohnya alat berat yang menyebabkan ratusan jamaah haji tewas, Dadang mengaku kejadian tersebut tak lantas mengurungkan niatnya untuk pergi ke baitullah bersama keluarganya. “Kejadian kemarin di Tanah Suci nggakapa-apa, kami sekelurga tetap bismillah karena ingin mencapai rido- Nya,” ungkap Dadang.

NURAZIS
Kota Cimahi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0182 seconds (0.1#10.140)