Berani dan Kreatif, Kunci Kelola Bisnis EO

Minggu, 13 September 2015 - 10:39 WIB
Berani dan Kreatif, Kunci Kelola Bisnis EO
Berani dan Kreatif, Kunci Kelola Bisnis EO
A A A
Mungkin tidak pernah terbayang oleh Liliany Fellicia akan terjun pada usaha jasa penyelenggara acara event organizer (EO) dan wedding organizer (WO).

Pengalaman yang tak terkira serta kesempatan bertemu dengan banyak orang, membuat ia yakin dan senang menjalani profesinya kini. Saat ini Liliany melalui brandLoveink yang ia dirikan sudah menjalani pekerjaan kurang lebih selama 13 tahun. Namun, bagaimana sesungguhnya potensi usaha tersebut dan apa saja kendala yang ia hadapi?

Berikut kutipan wawancara KORAN SINDO dengan wanita kelahiran Bandung, 3 Februari 1985 itu.

Bagaimana kisah awal Anda terjun di bidang EO dan WO?

Sebenarnya berawal ketika teman saya menjalankan usaha tersebut di Jakarta. Kemudian, dia menawari saya untuk bergabung dan membantu menjalankan pekerjaan ini di Bandung. Sekitar tahun 2003, saya menerima tawaran pekerjaan itu sambil menjalankan tugas wajib saya sebagai seorang mahasiswa. Hingga akhirnya pada 2008, saya memutuskan untuk membuat brandusaha sendiri dengan nama Loveink.

Apa yang membuat Anda yakin menjalani profesi ini?

Semua mengalir saja. Bahkan saya bisa mengerjakan dua acara pernikahan di hari yang sama. Pekerjaan itu terus-menerus saya dapatkan, hingga tidak terasa saya mulai menjalaninya secara serius. Keyakinan saya adalah, prospek usaha ini lumayan bisa berkembang. Apalagi wedding yang saya buat juga tematik, jadi pasti berbeda dengan yang lain. Dengan keunikan dan kreativitas yang kami punya, saya yakin untuk terus menjalani usaha ini.

Bagaimana perkembangan usaha Anda kini?

Selama Loveink berdiri kurang lebih tujuh tahun, perkembangannya semakin baik. Loveink menangani berbagai event untuk korporat yang cakupannya juga luas, seperti event booth sampai merchandise.Selain itu, saya masih menjalankan usaha di bidang WO. Banyak eventkorporat yang masih dipercayakan pada kami untuk menyelenggarakannya.

Kalau untuk WO, sekarang segmennya adalah menengah ke atas. Klien yang kami terima pun bermacam-macam, dari yang menggunakan pernikahan adat sampai modern. Saat ini, Loveink dikelola oleh 10 orang karyawan tetap dan dibantu beberapa freelance. Kliennya kalau untuk WO bisa dari pengusaha, pejabat, artis, dan lain-lain. Biasanya Loveink bisa mengerjakan minimal lima sampai sepuluh wedding dalam setahun.

Apa modal awal untuk menjalankan bisnis ini?

Kalau soal dana pasti ada, namun itu justru sedikit. Modal besar yang dibutuhkan adalah keberanian. Bagaimana saya bisa berani untuk menjalankan usaha ini. Meskipun saya sebelumnya tidak pernah punya pengalaman dalam membuat sebuah acara pernikahan, semua saya coba dan menjalaninya sambil belajar. Selain itu, saya juga terus berusaha untuk mendapatkan trust dari klien. Saya mengerjakannya semaksimal mungkin, sebab peristiwa pernikahan ini terjadi sekali seumur hidup. Sehingga, bagaimanapun akan saya usahakan sempurna di setiap prosesi.

Apa saja kendala yang Anda rasakan?

Banyak situasi di lapangan yang tidak terduga, hingga membuat saya harus siap untuk plan Adan plan B. Sebab, semua bisa saja berubah secara tiba-tiba menjelang hari acara. Jadi butuh konsep, persiapan yang matang, dan bagaimana menciptakan berbagai rencana. Misalnya saja soal cuaca jika event tersebut bertemakan outdoor. Bahkan pernah ketika klien saya menggunakan make-up artistsendiri yang ternyata datangnya telat saat hari pernikahan. Jadi, bagaimanapun saya juga turut mencari pengganti make-up artisttersebut. Banyak kendala yang saya hadapi lebih ke soal teknis.

Ada kisah unik dalam menjalankan usaha ini?

Pada 2008, saya mengerjakan weddingdengan tema kerajaan langit. Acara tersebut diadakan di Sabuga dengan jumlah undangan sekitar 4.000 orang. Pengantinnya yang memang sangat senang dengan budaya China, meminta kami membuat acara pernikahan dengan konsep yang berbeda dari yang lain.

Saya membuat panggung sekitar 20 meter seperti istana kerajaan China untuk mempelai yang menggambarkan mereka seperti raja dan ratu. Kemudian, dilengkapi dengan atraksi atau pertunjukan budaya China dari prajurit dan dayang. Pengantinnya sangat antusias. Saya juga sampai membuat kostum sendiri untuk pengantin. Persiapannya sekitar enam bulan dan melibatkan banyak vendor.

Bagaimana omzet dan potensi pasar usaha ini?

Soal omzet sangat variatif, naik-turun. Namun, setiap tahun masih dapat masuk hitungan miliaran rupiah. Itu pun lebih banyak omzet didapatkan dari event, karena kalau wedding bagi saya lebih soal membantu. Tidak terlalu banyak mikirin keuntungan dari wedding. Berbeda dengan eventyang lebih komersial. Potensi pasar juga masih sangat besar, meskipun banyak EO dan WO baru yang muncul setiap tahun. Tetapi, karena peluangnya besar, saya tidak merasa khawatir. Apalagi rezeki sudah ada yang mengatur untuk masing-masing.

Apa kunci sukses dalam menjalankan usaha EO dan WO?

Usaha ini tergolong bidang kreatif, maka butuh ide-ide baru dan keberanian. Kalau ada tantangan dari setiap acara, semua harus bisa dihadapi dan dikerjakan secara maksimal. Target saya, Loveink tidak hanya mengerjakan eventdi Bandung dan Jakarta. Kami sudah banyak mengadakan event di luar kota seperti roadshow misalnya ke Bali dan Manado.

Dina angelina
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5878 seconds (0.1#10.140)