Serunting Sakti Tewas di Tangan Mardianto

Sabtu, 12 September 2015 - 10:35 WIB
Serunting Sakti Tewas di Tangan Mardianto
Serunting Sakti Tewas di Tangan Mardianto
A A A
MUARAENIM - Warga Desa Lambur, Kecamatan Tanjung Agung, pagi kemarin mendadak gempar.

Karena Serunting Sakti,30, warga setempat, di - temukan tewas dengan luka tusuk di bagian dada dan luka robek di bagian kepala, di tem - pat pemandian umum pinggir Sungai Enim. Ternyata, pelaku penikam korban Serunting Sakti masih tetangga sendiri, Mar dia n - to,35, yang memang se be lum - nya sempat terjadi adu mulut di lokasi pemandian. Usai meng - habisi korban pelaku langsung melarikan diri dan ber sem - bunyi di rumah kerabatnya. Na - mun beberapa jam kemudian, pelaku langsung ditangkap ja ja - ran Polsek Tanjung Agung.

Informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, sebelum kejadian korban sudah berada di lokasi pemandian le - bih dulu. Kemudian datang ter - sangka, yang membawa pisau dapur untuk mengambil daun pisang atas permintaan istri - nya. Keduanya lalu bertemu dan langsung cekcok mulut, hingga berujung pada penu su - kan dan pembacokan yang ak - hirnya menewaskan korban.

Cekcok mulut tersebut, ter ny a - ta dilatar belakangi selisih pa - ham antara tersangka dengan adik korban, yang bernama Doni, beberapa hari sebe lum - nya. Akibat dari selisih paham tersebut, hubungan dua ke - luarga yang bertetangga ini men jadi kurang harmonis.

Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto, melalui Kapolsek Tan jung Agung AKP Alfian, mengungkapkan, dari hasil penyidikan, pihaknya berke ya - kinan jika kejadian tersebut tidak direncanakan. Cekcok yang terjadi antara pelaku dan korban, memang dampak dari selisih paham antara tersangka dan adik korban.

“Kita berk e - yakinan itu bukan pem bu nu - han berencana, apalagi ter sang - ka saat itu berniat hendak me - ngambil daun pisang atas per - mintaan isterinya dan tidak mengetahui ada tersangka hen - dak mandi dan sudah ada di lokasi kejadian,” ungkapnya.

Menurut Alfian, memang saat kejadian tidak ada saksi yang melihat langsung. Namun dari keterangan saksi lain, mem benarkan jika memang ada selisih paham antara dua keluarga beberapa hari sebe - lumnya. Diduga korban me - ning gal dilokasi karena keha bi - san darah. Saat ditemukan, kon disi korban terjatuh dian - tara bebatuan pinggiran sungai yang dalam kondisi kering akibat kemarau

“Tetap akan kita dalami dengan memeriksa tersangka lebih intensif dan meminta keterangan saksi. Saat ditemukan warga korban sudah meninggal dunia,” ujarnya. Sementara, Camat Tanjung Agung Rahmad Noviar Gumay, berharap, agar kejadian ter - sebut dijadikan pelajaran. Apa - lagi antara korban dan ter - sangka masih bertetangga.

Diri nya meminta kepada pe - merintah setempat dan tokoh masyarakat serta tokoh agama, untuk segera mengambil lang - kah damai, jika ada warga yang berselisih paham. “Kita sangat menyayang - kan, apalagi mereka masih sa - ma sama muda dan usia pro - duktif. Kami berharap kedepan jangan lagi ada ke jadian se ru - pa,” pungkasnya.

Irhamudin sp
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1992 seconds (0.1#10.140)