Mantan Wapres Prihatin Pancasila Mulai Dilupakan

Kamis, 13 Agustus 2015 - 04:34 WIB
Mantan Wapres Prihatin Pancasila Mulai Dilupakan
Mantan Wapres Prihatin Pancasila Mulai Dilupakan
A A A
MAGELANG - Mantan Wakil Presiden (Wapres) Try Sutrisno mengaku prihatin pasca reformasi nilai-nilai Pancasila mulai dilupakan dan ditinggalkan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Saya prihatin waktu awal-awal reformasi itu (Pancasila) dilupakan. Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) dihilangkan tidak ada penggantinya," ujarnya saat menghadiri Seminar Nasional 25 Tahun SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, Rabu 12 Agustus 2015.

Menurut Try, Pancasila harus dipelajari mulai dari filosofi, dasar negara, sampai akhirnya menjadi value dan pandangan hidup. Dia optimistis, bangsa sebesar Indonesia bila mengamalkan Pancasila dengan baik dan benar akan mampu hidup kokoh, sentosa, damai dan sejahtera.

"Pancasila dalam reformasi hanya diucapkan, hampir-hampir terlupakan. Ini enggak bisa, kita sebagai bangsa yang masih muda, masih patut terus diberikan bimbingan, pembinaan dan pengarahan yang mengakar tentang jati diri Indonesia yaitu, Pancasila," tuturnya.

Mantan Panglima TNI ini meminta kepada generasi penerus bangsa terutama taruna-taruni SMA Taruna Nusantara untuk mengamalkan Pancasila sekaligus menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Saya minta alumni SMA Taruna Nusantara harus jadi perekat bangsa. Jauhkan dari rasa ekslusif. Jangan ekslusif. Dimanapun Anda berada, jadilah titik perekat bangsa, lenyapkan rasa permusuhan yang sekarang sering kita lihat hampir di semua lembaga, kelompok. Ini sangat bertentangan dengan jati diri kita sebagai orang Indonesia yang berpancasila," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Try Sutrisno mengutip pernyataan Presiden RI pertama Soekarno bahwa inti dari Pancasila adalah Gotong Royong. "Pancasila bila diperas menjadi Tri Sila dan diperas lagi Eka Sila apa itu, gotong royong dengan gotong royong akan terwujud masyarakat Indonesia yang betul-betul bisa hidup secara damai, kokoh dan aktif. komitmen dalam menciptakan perdamaian dunia," ucapnya.

PILIHAN:

Sidik Kasus Suap PTUN Medan, KPK Geledah Sejumlah Tempat

KPK Imbau 6 Menteri Baru Segera Serahkan LHKPN
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3813 seconds (0.1#10.140)