‘Menunggu Godot’ Kapan Pandemi Berakhir

Senin, 06 Februari 2023 - 09:10 WIB
loading...
‘Menunggu Godot’ Kapan Pandemi Berakhir
Meski aktivitas keseharian sudah normal, namun WHO belum mencabut status pandemi Covid-19. FOTO/WAWAN BASTIAN
A A A
Hampir berjalan tiga tahun, pandemi Covid-19 belum juga dinyatakan berakhir. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai lembaga yang disebut-sebut memiliki otoritas resmi menyatakan sebuah pandemi bisa diakhiri atau tidak, hingga awal 2023 ini juga belum menunjukkan sinyal mencabut status darurat pandemi.Tak berlebihan jika kondisi ini di satu sisi membuat kapan akhir pandemi masih menjadi sesuatu yang gelap.

Padahal realitasnya hari ini, sudah banyak negara yang melonggarkan kebijakan penanganan Covid-19.Bahkan tak sedikit negara, terutama di Eropa di mana masyarakatnya terlihat sudah beraktivitas normal seperti sebelum pandemi melanda. Hal ini salah satunya ditunjukkan sudah tidak adanya kewajiban memakai masker. Bahkan Pemerintah Amerika Serikat sudah mengambil keputusan untuk mengakhiri pandemi pada 11 Mei 2023 mendatang.

Meski suara suara yang meminta pandemi segera diakhiri terus bergema namun kenyataanya hingga kini WHO tak kunjung juga mencabut status darurat Covid 19 sebagai pandemi. Banyak ahli yang membenarkan langkah WHO yang belum juga mengakhiri pandemi karena hingga kini masih banyak negara yang belum memilki persyaratan tertentu untuk dinyatakan bisa bebas dari pandemi.

Salah satu persyaratan itu adalah tingkat penularan. Sejumlah prasyarat harus dipenuhi agar pandemi disebut-sebut bisa diakhiri dan bisa dinyatakan menjadi endemi atau penyakit biasa. Syarat itu antara lain: laju penularan virus ini harus kurang dari 1, angkapositivity rateharus kurang dari 5%, tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5%, dan angkafatality rateharus kurang dari 3%. Sudahkan sejumlah persyaratan itu terpenuhi? Jika merujuk realitas saat ini, kondisi setiap negara sangat berbeda-beda sehingga tidak bisa dipukul rata bahwa saat ini pandemi sudah terkendali.

Bahkan dalam soal angka penularan ini ada anomali yang sedang dihadapi China dan Amerika Serikat di mana di saat banyan negara mengalami tren pelonggaran kebijakan terkait Covid-19 karena penulura terus menurun, angka Covid-19 di kedua negara akhir akhir ini justru mengalami kenaikan.

Merebaknya Covid-19 dengan segala dampak ikutannya yang mempengaruhi semua sendi kehidupan membuat bnyak orang di seluruh dunia saat ini, termasuk di Indonesia, berada dalam situasi tak pasti. Sampai kapan pandemi ini berakhir menjadi pertanyaan yang terus berhembus ketika berbicara mengenai dampak luar biasa yang ditimbulkan. Gambaran situasi serba tak pasti kapan pandemi ini bisa selesai dan bisa dinyatakan sebagai endemi terlihat begitu nyata.

Di Indonesia, Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan menyatakan meski secara umum kasus Covid-19 di Indonesia sudah terkendali namun untuk bisa mengakhiri pandemi masih perlu kajian dari banyak faktor.

Pemerintah, lanjut Presiden, masih menunggu seluruh kajian dan kalkulasi terkait dengan pergerakan kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia sebelum memastikan untuk mengumumkan akhir dari pandemi. Dan yang lebih utama menurut Presiden adalah perlu rekomendasi dari pakar untuk menjadi dasar pemerintah mengakhiri pandemi

Lain pemerintah yang belum bisa memastikan waktu berakhirnya pandemi, peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global, Dicky Budiman justru, optimistis akhir pandemi Covid-19 bisa tercapai pada kuartal pertama tahun 2023. Kendati begitu, tercapainya akhir pandemi tergantung dari gencarnya vaksinasi booster dan penerapan protokol kekehatan saat varian Omicron masih terus bermutasi. Jika tidak diterapkan, akhir pandemi bisa saja mundur.

Dicky menuturkan, mundur atau tidaknya akhir pandemi juga akan bergantung pada karakter virus. Adapun saat ini, subvarian XBB dinilai memiliki tingkat infeksi yang jauh lebih cepat dari subvarian BA.5 dan BA.2. Pasalnya, XBB memiliki kemampuan untuk menerobos antibodi yang terbentuk dari kombinasi infeksi dan vaksinasi.

Oleh karena itu menurut Dicky, konsistensi penerapan protokol kesehatan dan mempercepat intervensi dengan mengakses vaksinasi booster akan mampu mengakhiri pandemi jauh lebih cepat. Selain itu pemerintah juga harus memastikan bahwa suplai vaksin booster tersedia di berbagai daerah dan memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi.

Terlepas kapan spekulasi waktu mengenai kapan pandemi akan berakhir, boleh dibilang kita semua saat ini seperti sedang melakoni drama "Menunggu Godot", karena pertanyaan sampai kapan pandemi Covid-19 bisa diakhiri hingga kini belum terjawab dan membuat situasi serba tak pasti.

Dalam konteks situasi sekarang, pandemi memaksa kita semua ibarat "Menunggu Godot", karena siapapun masih belum tahu pasti, kapan situasi ini akan berakhir. Meski demikian ini adalah "drama kehidupan", karena situasinya memang benar-benar sedang dialami bersama umat manusia di muka bumi. Hanya doa dan harapan yang bisa dilakukan selain juga tetap juga disiplin menjaga protokol kesehatan agar pandemi benar benar segera lenyap dari kehidupan ini. Semoga
(ynt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)