DPR Beri Sejumlah Catatan terkait Program Belajar Dari Rumah TVRI

Selasa, 28 April 2020 - 14:15 WIB
loading...
DPR Beri Sejumlah Catatan terkait Program Belajar Dari Rumah TVRI
Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sajaifudian mengapresiasi program BDR namun ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki terkait program tersebut. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Komisi X DPR menggelar rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama TVRI pada Senin (27/4) kemarin guna membahas evaluasi program BDR (Belajar Dari Rumah) TVRI yang sudah ditayangkan sejak Senin (13/4). DPR mengapresiasi program tersebut namun ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki terkait program BDR tersebut.

“Program BDR ini merupakan sebuah wujud upaya untuk memudahkan akses pembelajaran bagi pelajar di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini sangat bermanfaat terutama untuk siswa di daerah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan) yang memiliki kesulitan sinyal internet,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sajaifudian dalam siaran pers yang diterima SINDO Media, Selasa (28/4/2020).

Namun demikian, Hetifah juga memberikan senumlah catatan yang perlu diperbaiki oleh LPP TVRI dalam program BDR tersebut. Yakni pertama, menekankan pentingnya pendataan mengenai jumlah penonton di daerah sehingga jangkauan penontonnya lebih luas dan lebih merata.

“Paparan yang diberikan oleh TVRI menunjukkan bahwa jumlah penonton masih terpusat di Pulau Jawa dan belum tersebar secara merata ke pulau lainnya di Indonesia. Untuk Kalimantan sendiri hanya diwakilkan oleh Banjarmasin,” terangnya.

“Oleh karena itu, akan baik sekali apabila TVRI dapat memberikan keterangan mengenai berapa banyak penonton yang mengakses program BDR dari berbagai daerah di luar Jawa. Hal ini dapat menjadi indikator bahwa para pelajar kita di daerah 3T juga menikmati tayangan pendidikan seperti pelajar di daerah lain,” jelas legislator Dapil Kalimantan Timur itu.

Kemudian, Hetifah melanjutkan, karena beragamnya kondisi di setiap keluarga di berbagai daerah, ia juga mengusulkan agar TVRI mengadakan fitur tayang ulang sehingga orang tua bisa mendampingi anaknya untuk belajar dari rumah.

“Program BDR dilaksanakan hanya pada pagi hari, sedangkan kesediaan waktu orang tua dan kepemilikan TV setiap keluarga beragam. Ada yang orang tuanya dapat mendampingi anak di sore hari. Ada juga keluarga yang hanya punya satu TV. Oleh karena itu, sebaiknya ada fitur tayang ulang sehingga anak dapat didampingi orang tua dan tidak perlu berebut untuk menonton di pagi hari,” usulnya.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga mempertanyakan soal adanya kebocoran soal dan kunci jawaban ujian di media sosial YouTube. Hal ini membuat anak didik menjadi enggan menonton program BDR.

“Sebelum program disiarkan, soal dan kunci jawaban sudah tersebar di YouTube. Hal ini menjadikan anak tidak menonton materi pelajaran di TVRI dan memilih menyontek jawaban di YouTube. Sebaiknya TVRI dapat menghindari kebocoran ini agar tujuan utama pendidikan anak dapat berjalan secara efektif,” pinta Hetifah.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3203 seconds (0.1#10.140)