Secapa Bandung Diisolasi Akibat Corona, Warga Sekitar Diminta Tak Panik
Sabtu, 11 Juli 2020 - 07:02 WIB
Info juga menyebutkan bahwa pada 30 Juni 2020, hasil rapid test terhadap 188 orang di Secapa AD adalah reaktif. Berdasarkan pemeriksaan lanjutan dengan swab test, hasilnya juga 178 positif Covid-19. Pada 2 Juli 2020, dari 836 siswa dan organik di lingkungan Secapa AD yang melakukan swab test massal terdapat 669 orang positif Covid-19. Hingga 7 Juli 2020 diperoleh data bahwa hasil swab test menunjukkan 1.200 orang positif Covid-19. (Baca juga: Perkuat Pengaruh di Libya, Turki Dituduh Mengepung Mesir)
Ridwan Kamil yang dikonfirmasi kabar tersebut mengaku belum bisa memastikan kebenarannya. “Contoh, di awal-awal kan laporannya 200 (orang) yah, maka kami sampaikan kepada masyarakat sesuai informasi. Di hari berikutnya, setelah ada pengumuman dari pusat, diumumkannya 962. Itu kalau ditotal, dilaporkannya kan sebetulnya dalam tiga hari, totalnya 1.200-an (orang),” terangnya.
“Saya lihat datanya misalkan kemarin 962, yang dari Secapanya 910, berarti sisanya pola normal. Di luar itu, sebenarnya angka Jabar rata-rata 40, 60, 50 , yang isu (positif lebih dari) 2.000 itu belum dengar laporannya. Tapi, Pak Doni Monardo sudah menyatakan data tidak boleh ditutup-tutupi. Kalau baik, bilang baik. Kalau buruk, bilang buruk, semuanya hadapi bersama-sama,” sambung Kang Emil.
Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, dia menginstruksikan jajaran Gugus Tugas Provinsi Jabar dan Kota Bandung untuk melakukan pelacakan keluarga siswa Secapa AD yang dinyatakan positif Covid-19 itu. Terlebih, kata dia, setiap siswa memiliki jatah pesiar sehari dalam seminggu.
Dia menandaskan, berkaca dari kluster Secapa AD, Covid-19 menular tak pandang bulu. Orang tua, anak-anak, hingga siswa Secapa AD berpotensi terpapar Covid-19. Karena itu, dia kembali mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol pencegahan Covid-19. (Baca juga: Rencama Pembelian 8 Unit Osprey untuk Menjawab Kebutuhan Alutsista)
“Ini bukti Covid-19 tidak pilih-pilih, di Amerika Latin Presiden Brasil, Honduras, Bolivia positif (Covid-19). Sebelum obatnya datang, cara melawannya 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak). Itu saja modalnya,” tandasnya.
Lebih 1 Juta Spesimen Telah Diperiksa
Dalam rangka mencari kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Sebanyak lebih dari 1 juta spesimen telah diperiksa. Pemeriksaan ini menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) maupun Tes Cepat Molekuler (TCM). “Total yang telah diperiksa sebanyak 1.015.678 spesimen,” ujar Achmad Yurianto.
Pemeriksaan 1 juta lebih atau tepatnya 1.015.678 spesimen tersebut terbagi dalam pemeriksaan melalui PCR sebanyak 989.747 spesimen dan TCM sebanyak 25.931 spesimen. Saat ini positivity rate kasus di Tanah Air di mana jumlah kasus positif dibagi jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 12,1%. “Dalam pemeriksaan tersebut telah ditemukan kasus positif Covid-19 akumulatif hingga 10 Juli sebanyak 72.347 orang,” ucapnya.
Saat ini jumlah laboratorium Kementerian Kesehatan yang melakukan pemeriksaan untuk PCR sebanyak 161 dan 115 laboratorium. Sementara itu, laboratorium jejaring yang digunakan untuk pengetesan PCR sebanyak 182 dan TCM sebanyak 115 laboratorium. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)
Ridwan Kamil yang dikonfirmasi kabar tersebut mengaku belum bisa memastikan kebenarannya. “Contoh, di awal-awal kan laporannya 200 (orang) yah, maka kami sampaikan kepada masyarakat sesuai informasi. Di hari berikutnya, setelah ada pengumuman dari pusat, diumumkannya 962. Itu kalau ditotal, dilaporkannya kan sebetulnya dalam tiga hari, totalnya 1.200-an (orang),” terangnya.
“Saya lihat datanya misalkan kemarin 962, yang dari Secapanya 910, berarti sisanya pola normal. Di luar itu, sebenarnya angka Jabar rata-rata 40, 60, 50 , yang isu (positif lebih dari) 2.000 itu belum dengar laporannya. Tapi, Pak Doni Monardo sudah menyatakan data tidak boleh ditutup-tutupi. Kalau baik, bilang baik. Kalau buruk, bilang buruk, semuanya hadapi bersama-sama,” sambung Kang Emil.
Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, dia menginstruksikan jajaran Gugus Tugas Provinsi Jabar dan Kota Bandung untuk melakukan pelacakan keluarga siswa Secapa AD yang dinyatakan positif Covid-19 itu. Terlebih, kata dia, setiap siswa memiliki jatah pesiar sehari dalam seminggu.
Dia menandaskan, berkaca dari kluster Secapa AD, Covid-19 menular tak pandang bulu. Orang tua, anak-anak, hingga siswa Secapa AD berpotensi terpapar Covid-19. Karena itu, dia kembali mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol pencegahan Covid-19. (Baca juga: Rencama Pembelian 8 Unit Osprey untuk Menjawab Kebutuhan Alutsista)
“Ini bukti Covid-19 tidak pilih-pilih, di Amerika Latin Presiden Brasil, Honduras, Bolivia positif (Covid-19). Sebelum obatnya datang, cara melawannya 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak). Itu saja modalnya,” tandasnya.
Lebih 1 Juta Spesimen Telah Diperiksa
Dalam rangka mencari kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Sebanyak lebih dari 1 juta spesimen telah diperiksa. Pemeriksaan ini menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) maupun Tes Cepat Molekuler (TCM). “Total yang telah diperiksa sebanyak 1.015.678 spesimen,” ujar Achmad Yurianto.
Pemeriksaan 1 juta lebih atau tepatnya 1.015.678 spesimen tersebut terbagi dalam pemeriksaan melalui PCR sebanyak 989.747 spesimen dan TCM sebanyak 25.931 spesimen. Saat ini positivity rate kasus di Tanah Air di mana jumlah kasus positif dibagi jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 12,1%. “Dalam pemeriksaan tersebut telah ditemukan kasus positif Covid-19 akumulatif hingga 10 Juli sebanyak 72.347 orang,” ucapnya.
Saat ini jumlah laboratorium Kementerian Kesehatan yang melakukan pemeriksaan untuk PCR sebanyak 161 dan 115 laboratorium. Sementara itu, laboratorium jejaring yang digunakan untuk pengetesan PCR sebanyak 182 dan TCM sebanyak 115 laboratorium. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)
tulis komentar anda