Perkuat Nilai Luhur Pancasila di tengah Pandemi Corona
Jum'at, 12 Juni 2020 - 09:15 WIB
“Saya sendiri dalam usia yang 50 tahun ini belum pernah melihat kejadian yang seperti hari ini, Indonesia yang bisa bergerak bersama-sama dalam melakukan bantuan-bantuan kemanusiaan. Semua orang bergotong royong membagikan sembako, menyemprot disinfektan pada saat pemerintah kelabakan. Jadi menurut saya warga Indonesia ini sangat Pancasilais ketika memiliki kesulitan yang sama,” tuturnya.
Dia menuturkan, DPR selama ini ikut membantu pemerintah melalui bidang legislatif seperti pengesahan anggaran yang harus melalui DPR. Dimana menurutnya saling support antara pemerintah, DPR dan masyarakat inilah yang juga wujud dari Pancasila itu sendiri.
“Kami sendiri di DPR sendiri tentunya membantu pemerintah melalui bidang legislatif seperti pengesahan anggaran yang melalui persetujuan DPR. Kita tahu karena banyak anggaran di potong sana-sini karena Covid, masalah distribusi dan segala macamnya jadi sulit, tapi tiba-tiba semua rakyat bergerak itulah Pancasila. Itulah semangat gotong royong. Saling memperhatikan, saling memberikan support tanpa diminta,” tutur Wakil Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Nasional ini.
Dia mengungkapkan Indonesia memiliki kesulitan tersendiri untuk memantau setiap pergerakan orang yang mungkin saja membawa ideologi lain karena wilayah kepulauan yang demikian luas.
“Indonesia punya problematika besar, yakni jumlah penduduk yang banyak, nomor empat di dunia yang terpisah-pisah karena bentuknya adalah kepulauan. Sehingga pergerakan orang sangat sulit dipantau, kita memiliki banyak pintu di sana sini. Saya bilang begini karena dalam masa Covid saja peredaran narkoba itu masih sering sekali ditangkap-tangkapi apalagi yang kemudian membawa ideologi lain,” tuturnya.
Namun, pria yang sudah tiga peride menjadi anggota DPR ini optimistis dengan kerukunan dan semangat gotong royong dari seluruh komponen bangsa, maka pandemi dan infiltrasi ideologi lain ke negara kita ini tentunya dapat diatasi.
“Karena pada saat ini kita punya musuh yang sama yaitu Covid-19. Tiba-tiba semua bergotong royong, mau agamanya apa pun, sukunya apa pun semua sama-sama saling berbagi. Kami dari Partai Demokrat saja dari ujung pelosok Papua sampai ke mana-mana kita bergerak setiap saat. Kita temukan warga juga melakukan hal sama, saling support satu sama lain,” ujarnya mengakhiri.
Dia menuturkan, DPR selama ini ikut membantu pemerintah melalui bidang legislatif seperti pengesahan anggaran yang harus melalui DPR. Dimana menurutnya saling support antara pemerintah, DPR dan masyarakat inilah yang juga wujud dari Pancasila itu sendiri.
“Kami sendiri di DPR sendiri tentunya membantu pemerintah melalui bidang legislatif seperti pengesahan anggaran yang melalui persetujuan DPR. Kita tahu karena banyak anggaran di potong sana-sini karena Covid, masalah distribusi dan segala macamnya jadi sulit, tapi tiba-tiba semua rakyat bergerak itulah Pancasila. Itulah semangat gotong royong. Saling memperhatikan, saling memberikan support tanpa diminta,” tutur Wakil Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Nasional ini.
Dia mengungkapkan Indonesia memiliki kesulitan tersendiri untuk memantau setiap pergerakan orang yang mungkin saja membawa ideologi lain karena wilayah kepulauan yang demikian luas.
“Indonesia punya problematika besar, yakni jumlah penduduk yang banyak, nomor empat di dunia yang terpisah-pisah karena bentuknya adalah kepulauan. Sehingga pergerakan orang sangat sulit dipantau, kita memiliki banyak pintu di sana sini. Saya bilang begini karena dalam masa Covid saja peredaran narkoba itu masih sering sekali ditangkap-tangkapi apalagi yang kemudian membawa ideologi lain,” tuturnya.
Namun, pria yang sudah tiga peride menjadi anggota DPR ini optimistis dengan kerukunan dan semangat gotong royong dari seluruh komponen bangsa, maka pandemi dan infiltrasi ideologi lain ke negara kita ini tentunya dapat diatasi.
“Karena pada saat ini kita punya musuh yang sama yaitu Covid-19. Tiba-tiba semua bergotong royong, mau agamanya apa pun, sukunya apa pun semua sama-sama saling berbagi. Kami dari Partai Demokrat saja dari ujung pelosok Papua sampai ke mana-mana kita bergerak setiap saat. Kita temukan warga juga melakukan hal sama, saling support satu sama lain,” ujarnya mengakhiri.
(dam)
tulis komentar anda