Deretan Kontroversi Arteria Dahlan, Nomor 5 Mencabik Hati Masyarakat Sunda
Rabu, 19 Januari 2022 - 06:00 WIB
"Saya pribadi, saya sangat meyakini yang namanya polisi, hakim, jaksa itu tidak boleh di-OTT," kata Arteria Dahlan.
5. Minta Jaksa Agung Copot Kajati yang Berbahasa Sunda saat Rapat
Arteria Dahlan meminta agar Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) karena berbahasa Sunda dalam forum rapat. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Jaksa Agung.
"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati Pak, dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai Bahasa Sunda," kata Arteria di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022).
Namun, politikus yang sering membuat pernyataan kontroversial itu tidak menyebutkan siapa Kajati yang dimaksud. Arteria hanya menegaskan permintaannya agar Jaksa Agung mencopot Kajati yang ia maksud. "Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak," kata Legislator Dapil Jawa Timur VI ini.
Karena pernyataan yang dinilai menyinggung tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendesak Arteria untuk segera memohon maaf kepada masyarakat Sunda. Desakan tersebut disampaikan Ridwan Kamil menyikapi kegaduhan yang dibuat Arteria Dahlan.
"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," tutur Kang Emil, Selasa (18/1/2022).
Budayawan Majalengka juga bereaksi atas ungkapan Arteria Dahlan yang meminta Kajati Jabar dicopot gara-gara menggunakan bahasa Sunda saat rapat. Sejumlah Budayawan Majalengka menilai ungkapan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP itu sebagai sesuatu yang tidak logis.
Alih-alih meminta untuk dicopot, penggunaan bahasa daerah seharusnya diapresiasi. "Seharusnya kecenderungan orang menggunakan bahasa daerah diapresiasi," kata salah satu Budayawan Majalengka, Wa Kijoen, Selasa (18/1/2022).
Budayawan Majalengka lainnya, Oom Somara menilai di tengah rencana penamaan Nusantara untuk calon Ibu Kota baru, justru muncul ungkapan yang menyinggung sebagian warga.
5. Minta Jaksa Agung Copot Kajati yang Berbahasa Sunda saat Rapat
Arteria Dahlan meminta agar Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) karena berbahasa Sunda dalam forum rapat. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Jaksa Agung.
"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati Pak, dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai Bahasa Sunda," kata Arteria di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022).
Namun, politikus yang sering membuat pernyataan kontroversial itu tidak menyebutkan siapa Kajati yang dimaksud. Arteria hanya menegaskan permintaannya agar Jaksa Agung mencopot Kajati yang ia maksud. "Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak," kata Legislator Dapil Jawa Timur VI ini.
Karena pernyataan yang dinilai menyinggung tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendesak Arteria untuk segera memohon maaf kepada masyarakat Sunda. Desakan tersebut disampaikan Ridwan Kamil menyikapi kegaduhan yang dibuat Arteria Dahlan.
"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," tutur Kang Emil, Selasa (18/1/2022).
Budayawan Majalengka juga bereaksi atas ungkapan Arteria Dahlan yang meminta Kajati Jabar dicopot gara-gara menggunakan bahasa Sunda saat rapat. Sejumlah Budayawan Majalengka menilai ungkapan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP itu sebagai sesuatu yang tidak logis.
Alih-alih meminta untuk dicopot, penggunaan bahasa daerah seharusnya diapresiasi. "Seharusnya kecenderungan orang menggunakan bahasa daerah diapresiasi," kata salah satu Budayawan Majalengka, Wa Kijoen, Selasa (18/1/2022).
Budayawan Majalengka lainnya, Oom Somara menilai di tengah rencana penamaan Nusantara untuk calon Ibu Kota baru, justru muncul ungkapan yang menyinggung sebagian warga.
tulis komentar anda