Akankah Benyamin Netanyahu Ditetapkan Penjahat Perang di Palestina?

Senin, 24 Mei 2021 - 16:10 WIB
Milosevic mendanai pemberontakan Bosnia Serbia hingga menyebabkan dimulainya peperangan yang menewaskan setidaknya 200.000 korban jiwa, sebelum tercapainya perjanjian perdamaian yang di jembatani oleh Amerika di Dayton, Ohio pada 1995. Milosevic juga melakukan kampanye pembersitan etnis terhadap warga Albania di Kosovo. Sebelumnya, pada 1997, Milosevic menjadikan dirinya sebagai presiden Yugoslavia setelah tak bisa menduduki masa jabatan ketiga sebagai presiden Serbia.

Pada 2000, Milosevic kalah dalam pemilihan presiden tetapi tak mau turun dari jabatannya sebelah akhirnya menyerah akibat desakan massa pada Oktober tahun yang sama. Setelah turun dari jabatan, Milosevic didakwa melakukan korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

Dia akhirnya menyerahkan diri kepada aparat keamanan Serbia pada 1 April 2001 setelah dikepung polisi selama 26 jam. Pada Juni 2001, Milosevic kemudian diekstradisi ke Belanda untuk menjalani sidang di pengadilan kejahatan perang PBB. Namun, sebelum pengadilan menjatuhkan keputusan, Milosevic meninggal dunia di dalam selnya diduga akibat mengalami serangan jantung.

Sejarah Konflik di Palestina

Bangsa Yahudi merasa berhak atas tanah Palestina karena merasa pernah tinggal di sana. Kemudian diusir di zaman Romawi.

Pada 1897, Bangsa Yahudi ingin kembali ke wilayah Palestina dengan alasan tanah tersebut telah dijanjikan oleh Tuhan mereka. Bahwa penduduk asli Palestina dulunya adalah bangsa Falistin yang berasal dari wilayah dekat Yunani dan telah mendiami wilayah itu selama ribuan tahun.

Pendudukan Yahudi di Palestina dan berakhir dengan berdirinya negara Isreal merdeka, sebenarnya berawal dari berdirinya organisasi Zionis Dunia (World Zionist Organization) pada 1897. Organisasi ini mengagendakan yang utama adalah pendirian Negara bagi bangsa Yahudi di tanah Palestina.

Kemudian Yahudi Israel juga telah mendapatkan dukungan dari Inggris seperti terlihat dalam Deklarasi Balfour yang dikeluarkan pada 2 November 1917 yang intinya Inggris menyetujui tanah Palestina sebagai national home wilayah Bangsa Yahudi. Padahal di sana sudah ada orang Arab-Palestina

Perjanjian Inggris dalam wujud deklarasinya merupakan modal penting bagi Yahudi untuk mewujudkan satu negara merdeka di tanah Palestina. Yahudi dengan deklarasi Balfour menyemangati Yahudi di seluruh dunia, terutama di Eropa Timur untuk menyokong upaya mewujudkan bagi Yahudi di Palestina memiliki negara merdeka, yang diberi nama kemudian dengan negara Israel.

Sebagian ahli menyebutkan dalih bahwa orang Yahudi mempunyai hubungan sejarah lama dengan istilah yang digunakan historic right atau historic title, tidaklah ada asas dalam perundang-undangan dan tidak pula dasar hukum yang nyata. Catatan menyebutkan bahwa undang-undang antarbangsa tidak membenarkan yang demikian dan juga mengaitkan dengan sejarah lama (historic title atau historic right) tidak benar. Kedua istilah ini lebih untuk mendapatkan hak kawasan (territory) satu negara yang berkaitan dengan perairan (maritime).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More