Ingin Samakan Frekuensi, Jokowi Sentil Gubernur dengan Kasus Covid Tinggi
Selasa, 01 September 2020 - 12:47 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh gubernur untuk selalu memperhatikan pergerakan data kasus Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Dia mengingatkan agar daerah yang kasusnya tinggi lebih hati-hati.
“Saya kira marilah kita lihat baik jumlah kasus kemudian jumlah yang sembuh, dan jumlah yang meninggal semua angkanya datanya kita miliki harian. Jadi hati-hati untuk yang angkanya masih tinggi,” katanya saat membuka rapat terbatas yang digelar secara virtual, Selasa (1/9/2020).
(Baca: Jokowi Mulai Wanti-wanti Gubernur se-Indonesia, Kuartal III Bisa Resesi)
Sesuai data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada 31 Agustus 2020 lima provinsi dengan angka penambahan kasus Covid-19 terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bali. Selain itu ada tiga provinsi lagi yang mencatatkan kasus baru positif lebih dari 100 kasus per hari ini yaitu Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Riau.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku pada rapat terbatas kali ini sengaja mengundang para gubernur secara virtual. Hal ini dilakukan untuk kembali menyamakan frekuensi.
“Saya kembali mengundang bapak ibu para gubernur untuk menyamakan frekuensi agar gerak kita mulai dari pemerintah pusat, para menteri, para gubernur dan tentu saja para bupati/walikota bahkan sampai kepala desa betul-betul sebuah langkah yang cepat, pergerakan yang semakin efektif. Itu yang kita harapkan,” katanya.
(Baca: Kasus Covid-19 Tertinggi, DKI Jakarta Nekat Membuka Bioskop)
Jokowi meminta para kepala daerah bekerja keras agar dapat menekan jumlah kasus covid di wilayah masing-masing. “Kalau ada masalah-masalah yang memang pemerintah pusat harus bantu, sampaikan terutamanya kepada komite dan gugus tugas,” ungkapnya.
Jokowi juga mengingatkan bahwa di beberapa negara juga tengah mengalami peningkatan kasus positif. “Hati-hati saat ini berbagai negara kembali menjadi terjadi tren peningkatan kasus positif. Baik di negara-negara Eropa dan juga di kawasan Asia. Oleh sebab itu kita harus hati-hati,” tuturnya.
“Saya kira marilah kita lihat baik jumlah kasus kemudian jumlah yang sembuh, dan jumlah yang meninggal semua angkanya datanya kita miliki harian. Jadi hati-hati untuk yang angkanya masih tinggi,” katanya saat membuka rapat terbatas yang digelar secara virtual, Selasa (1/9/2020).
(Baca: Jokowi Mulai Wanti-wanti Gubernur se-Indonesia, Kuartal III Bisa Resesi)
Sesuai data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada 31 Agustus 2020 lima provinsi dengan angka penambahan kasus Covid-19 terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bali. Selain itu ada tiga provinsi lagi yang mencatatkan kasus baru positif lebih dari 100 kasus per hari ini yaitu Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Riau.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku pada rapat terbatas kali ini sengaja mengundang para gubernur secara virtual. Hal ini dilakukan untuk kembali menyamakan frekuensi.
“Saya kembali mengundang bapak ibu para gubernur untuk menyamakan frekuensi agar gerak kita mulai dari pemerintah pusat, para menteri, para gubernur dan tentu saja para bupati/walikota bahkan sampai kepala desa betul-betul sebuah langkah yang cepat, pergerakan yang semakin efektif. Itu yang kita harapkan,” katanya.
(Baca: Kasus Covid-19 Tertinggi, DKI Jakarta Nekat Membuka Bioskop)
Jokowi meminta para kepala daerah bekerja keras agar dapat menekan jumlah kasus covid di wilayah masing-masing. “Kalau ada masalah-masalah yang memang pemerintah pusat harus bantu, sampaikan terutamanya kepada komite dan gugus tugas,” ungkapnya.
Jokowi juga mengingatkan bahwa di beberapa negara juga tengah mengalami peningkatan kasus positif. “Hati-hati saat ini berbagai negara kembali menjadi terjadi tren peningkatan kasus positif. Baik di negara-negara Eropa dan juga di kawasan Asia. Oleh sebab itu kita harus hati-hati,” tuturnya.
(muh)
tulis komentar anda