Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Kamis, 21 November 2024 - 06:44 WIB
Lulusan terbaik sebagai peraih Adhi Makayasa Akademi Militer (Akmil) 1970 dari satuan Infanteri Kopassus tersebut menilai apa yang dialami sahabatnya tersebut tidak bisa dibenarkan.
“Kan gak benar juga, Pak Mahfud masa digitukan Ketua MK waktu itu. Enggak fair juga dong. Saya selalu dikasih dua pengawal sampai hari ini. Sudah kau pergi sana, terus mereka tanya Bapak yang jaga? Ah siapa yang mau bunuh saya, saya bilang,” katanya.
Melihat ada ketidakberesan tersebut, Luhut kemudian menghubungi langsung Kapolda Metro Jaya sekaligus menegur tindakan anggota kepolisian yang mengundurkan diri tersebut.
“Saya telepon Kapolda, saya bilang enggak benar kalian ini. Saya bilang masa itu Ketua MK diginikan, janganlah. Terus saya kasih pengawal saya dari Kopassus saya bilang,” katanya.
Tindakan tegas Luhut tersebut kemudian direspons, dua hari kemudian pihak kepolisian meminta maaf kepada Mahfud dan mengirimkan kembali anggotanya. “Ya saya kasih dua hari karena setelah itu, terus datang digantikan,” ujar Luhut.
Hal itupun dibenarkan oleh Mahfud MD. Dua hari kemudian, dirinya diminta untuk memilih pengawalnya sendiri. “Tapi dua hari sudah itu polisinya datang minta maaf dan nyuruh saya milih pengawal yang sekelas apa pun Bapak milih aja,” kata Mahfud.
“Kan gak benar juga, Pak Mahfud masa digitukan Ketua MK waktu itu. Enggak fair juga dong. Saya selalu dikasih dua pengawal sampai hari ini. Sudah kau pergi sana, terus mereka tanya Bapak yang jaga? Ah siapa yang mau bunuh saya, saya bilang,” katanya.
Melihat ada ketidakberesan tersebut, Luhut kemudian menghubungi langsung Kapolda Metro Jaya sekaligus menegur tindakan anggota kepolisian yang mengundurkan diri tersebut.
“Saya telepon Kapolda, saya bilang enggak benar kalian ini. Saya bilang masa itu Ketua MK diginikan, janganlah. Terus saya kasih pengawal saya dari Kopassus saya bilang,” katanya.
Tindakan tegas Luhut tersebut kemudian direspons, dua hari kemudian pihak kepolisian meminta maaf kepada Mahfud dan mengirimkan kembali anggotanya. “Ya saya kasih dua hari karena setelah itu, terus datang digantikan,” ujar Luhut.
Hal itupun dibenarkan oleh Mahfud MD. Dua hari kemudian, dirinya diminta untuk memilih pengawalnya sendiri. “Tapi dua hari sudah itu polisinya datang minta maaf dan nyuruh saya milih pengawal yang sekelas apa pun Bapak milih aja,” kata Mahfud.
(cip)
tulis komentar anda