Meski Pandemi, Semua Bisa Direncanakan lewat Ponsel
Minggu, 16 Agustus 2020 - 05:09 WIB
Meski pemasukan per bulan masih ada sisa setelah semua kebutuhan dalam anggaran telah beres, tentu nominalnya tak lagi sebesar sebelum ada tagihan kredit smartphone. Jika demikian, maka membudayakan sikap hemat pun perlu dilakukan guna menekan angka pengeluaran, dimana dana yang dihemat bisa dimanfaatkan untuk menambah angka di tabungan.
Keempat coba jalani pekerjaan tambahan. Cicilan smartphone tentu membuat pengeluaran semakin bertambah. Namun, jika memanfaatkan gawai canggih tersebut sebagai sarana untuk mendatangkan rupiah, upaya pelunasan kredit pun bisa menjadi lebih ringan.
Nah jika demikian, keuntungannya pun jadi berlipat ganda, bukan? Ponsel pintar bisa terlunasi tanpa mengambil jatah pemasukan utama, dan kedepannya nominal pendapatan per bulan bisa menjadi semakin meningkat.
Kelima, jangan tergoda untuk ajukan kredit lainnya. Ketika pengelolaan finansial tengah terkendala sehingga berisiko membuat pembayaran angsuran smartphone menjadi terlambat atau bahkan tertunda, sebisa mungkin hindari untuk mengajukan pinjaman guna menutup cicilan ponsel pintar tersebut.
Alasannya, hal tersebut tentu hanya akan menambah beban finansial. Bahkan, meski jika pembayaran kredit gadget bisa teratasi namun pada akhirnya pinjaman baru tersebut tidak bisa terbayar angsurannya, bukankah kasus yang demikian berarti menyelesaikan masalah sekaligus membuat masalah baru? Jatuhnya jelas jadi lebih merepotkan.
Selan itu konsisten dengan rencana keuangan yang telah disusun. Setelah memperbarui rencana keuangan dengan menambahkan anggaran untuk pembayaran cicilan smartphone, membuat reminder, dan membiasakan berhemat, kunci yang membuat kredit gawai bisa berjalan dengan lancar yaitu menjalani rencana tersebut secara konsisten.
Nah, dengan mengikuti cara di atas, sangat mudah bukan untuk mengontrol finansial kala memiliki tanggung jawab untuk membayar angsuran melalui ponsel.
Keempat coba jalani pekerjaan tambahan. Cicilan smartphone tentu membuat pengeluaran semakin bertambah. Namun, jika memanfaatkan gawai canggih tersebut sebagai sarana untuk mendatangkan rupiah, upaya pelunasan kredit pun bisa menjadi lebih ringan.
Nah jika demikian, keuntungannya pun jadi berlipat ganda, bukan? Ponsel pintar bisa terlunasi tanpa mengambil jatah pemasukan utama, dan kedepannya nominal pendapatan per bulan bisa menjadi semakin meningkat.
Kelima, jangan tergoda untuk ajukan kredit lainnya. Ketika pengelolaan finansial tengah terkendala sehingga berisiko membuat pembayaran angsuran smartphone menjadi terlambat atau bahkan tertunda, sebisa mungkin hindari untuk mengajukan pinjaman guna menutup cicilan ponsel pintar tersebut.
Alasannya, hal tersebut tentu hanya akan menambah beban finansial. Bahkan, meski jika pembayaran kredit gadget bisa teratasi namun pada akhirnya pinjaman baru tersebut tidak bisa terbayar angsurannya, bukankah kasus yang demikian berarti menyelesaikan masalah sekaligus membuat masalah baru? Jatuhnya jelas jadi lebih merepotkan.
Selan itu konsisten dengan rencana keuangan yang telah disusun. Setelah memperbarui rencana keuangan dengan menambahkan anggaran untuk pembayaran cicilan smartphone, membuat reminder, dan membiasakan berhemat, kunci yang membuat kredit gawai bisa berjalan dengan lancar yaitu menjalani rencana tersebut secara konsisten.
Nah, dengan mengikuti cara di atas, sangat mudah bukan untuk mengontrol finansial kala memiliki tanggung jawab untuk membayar angsuran melalui ponsel.
(maf)
tulis komentar anda