Pernyataan Megawati Alarm bagi Demokrasi yang Sudah Mengkhawatirkan
Kamis, 11 Januari 2024 - 22:19 WIB
Hubungan antara Megawati atau PDIP dengan Presiden Jokowi memang tidak harmonis. Menurut Adit, mereka sedang menjaga jarak. “Poinnya menjaga jarak itu, satu waktu bisa jauh, bisa dekat, tergantung kebutuhan,” sebut Adit.
Sebab, dalam politik tidak ada yang abadi. Pernah jadi teman, sekarang bisa jadi ‘lawan’. Namun tidak bisa bercerai.
“Dan tidak boleh bercerai karena ada masa depan dan kebutuhan nanti yang bisa dilanjutkan,” kata Adit yang juga Direktur Eksekutif Algoritma.
Memang dalam masa pilpres, semua lingkaran elite sedang berkompetisi. Maka menjaga jarak itu penting. “Namun ketika pemerintahan baru terbentuk, berusaha mendekat bagi pihak yang kalah pun bisa jadi bahan pertimbangan,” tambah Adit.
Sebelumnya, Presiden Jokowi tidak hadir pada acara HUT ke-51 PDIP di Jakarta. Dia sedang melakukan kunjungan luar negeri. Pada kesempatan itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan kritiknya kepada penguasa.
“Saudara-saudara sekalian, pemilu bukanlah alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara. Dalam pemilu, pemilihan umum, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi. Saya mengingatkan perlunya mengedepankan etika dalam politik," pungkasnya.
Sebab, dalam politik tidak ada yang abadi. Pernah jadi teman, sekarang bisa jadi ‘lawan’. Namun tidak bisa bercerai.
“Dan tidak boleh bercerai karena ada masa depan dan kebutuhan nanti yang bisa dilanjutkan,” kata Adit yang juga Direktur Eksekutif Algoritma.
Memang dalam masa pilpres, semua lingkaran elite sedang berkompetisi. Maka menjaga jarak itu penting. “Namun ketika pemerintahan baru terbentuk, berusaha mendekat bagi pihak yang kalah pun bisa jadi bahan pertimbangan,” tambah Adit.
Sebelumnya, Presiden Jokowi tidak hadir pada acara HUT ke-51 PDIP di Jakarta. Dia sedang melakukan kunjungan luar negeri. Pada kesempatan itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan kritiknya kepada penguasa.
“Saudara-saudara sekalian, pemilu bukanlah alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara. Dalam pemilu, pemilihan umum, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi. Saya mengingatkan perlunya mengedepankan etika dalam politik," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda