Indikator Politik Beri Tiga Catatan Pelaksanaan Pilkada 2020
Senin, 10 Agustus 2020 - 11:06 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Pilkada Desember 2020 di tengah pandemi Covid-19 merupakan momentum bagi penguatan mekanisme kelembagaan di dalam menyiapkan seorang pemimpin. Pilkada juga berfungsi sebagai pendidikan politik dan kaderisasi kepemipinan.
PDI Perjuangan sendiri, lanjutnya, terus menerus menjalankan kaderisasi partai dan memperkuat mekanisme kelembagaan demokrasi melalui proses penjaringan dan penyaringan calon dari bawah. Kemudian PDI Perjuangan juga melakukan pemetaan politik, survei, dan pertimbangan politik idoelogis strategis.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa skenario pilkada tetap dilaksanakan pada Desember 2020 di tengah pandemi Covid-19, bukan pada 2021. Sebab, tidak ada jaminan juga bahwa pandemi Corona akan selesai pada 2021. Di saat yang sama, tata pemerintahan harus terus berjalan.
Tito menjelaskan bahwa adaptasi kebiasaan baru (AKB) harus berjalan di semua sektor kehidupan, termasuk di bidang politik. Apalagi ada contoh dari sejumlah negara yang sukses melaksanakan pilkada di tengah pandemi. Pilkada tahun ini pun merupakan momentum untuk menekan kurva positif rate dan penyebaran. Pilkada juga bisa menyelamatkan ekonomi.
"Dan lebih-lebih, pilkada di masa pandemi ini dapat melahirkan pemimpin yang kuat, tangguh, dan bisa memberikan solusi di tengah krisis. Karena pemimpin yang kuat adalah pemimpin yang bukan lahir di masa damai, di masa aman. Lahir di masa krisis, dia lah seorang pemimpin yang kuat," tegas Tito.
PDI Perjuangan sendiri, lanjutnya, terus menerus menjalankan kaderisasi partai dan memperkuat mekanisme kelembagaan demokrasi melalui proses penjaringan dan penyaringan calon dari bawah. Kemudian PDI Perjuangan juga melakukan pemetaan politik, survei, dan pertimbangan politik idoelogis strategis.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa skenario pilkada tetap dilaksanakan pada Desember 2020 di tengah pandemi Covid-19, bukan pada 2021. Sebab, tidak ada jaminan juga bahwa pandemi Corona akan selesai pada 2021. Di saat yang sama, tata pemerintahan harus terus berjalan.
Tito menjelaskan bahwa adaptasi kebiasaan baru (AKB) harus berjalan di semua sektor kehidupan, termasuk di bidang politik. Apalagi ada contoh dari sejumlah negara yang sukses melaksanakan pilkada di tengah pandemi. Pilkada tahun ini pun merupakan momentum untuk menekan kurva positif rate dan penyebaran. Pilkada juga bisa menyelamatkan ekonomi.
"Dan lebih-lebih, pilkada di masa pandemi ini dapat melahirkan pemimpin yang kuat, tangguh, dan bisa memberikan solusi di tengah krisis. Karena pemimpin yang kuat adalah pemimpin yang bukan lahir di masa damai, di masa aman. Lahir di masa krisis, dia lah seorang pemimpin yang kuat," tegas Tito.
(nbs)
tulis komentar anda