Jadikan Pemberantasan Korupsi Prioritas, Ganjar: Tak Hanya Penegakan tapi Juga Pencegahan

Kamis, 12 Oktober 2023 - 10:07 WIB
Calon Presiden (Capres) yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo berbicara terkait persoalan korupsi yang sampai saat ini terjadi di Indonesia. Foto/Istimewa
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo berbicara terkait persoalan korupsi yang sampai saat ini terjadi di Indonesia. Menurut Ganjar pemberantasan korupsi tidak hanya melalui penegakan saja, tapi juga melalui pencegahan sejak dini.

"Antikorupsi mesti berjalan. Tapi enggak bisa pakai dengan hanya penegakan, maka dengan (juga) pencegahan," kata Ganjar saat memberikan kuliah umum di Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/10/2023).

Perkataan Ganjar itu merespons pertanyaan dari salah satu akademisi yang hadir dalam kuliah umum di Universitas Parahyangan.





Ganjar membagikan pengalamannya selama 10 tahun ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, seperti rutin melakukan sosialisasi anti terhadap. Menurutnya, semangat ini harus diimplementasikan dari upaya pencegahan hingga tindakan penindakan.

"35 bupati/wali kota saya minta duduk 1 meja, saya undang KPK, dan hasilnya pendidikan anti korupsi sejak mereka belajar sebagai siswa. Lembaga penegakan hukumnya harus dilakukan dan ini harus menyatukan tiga hal. Satu regulasi, mesti kita atur, kelembagaan sudah ada, terakhir aktornya," urai Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar menyadari bahwa diperlukan perubahan menyeluruh untuk memastikan praktik antikorupsi benar-benar diwujudkan. Misalnya harus ada contoh terlebih dahulu dari pimpinannya agar hal itu bisa dilaksanakan.

“Itu semua tidak bisa dilaksanakan kalau tidak ada contoh dari pemimpin tertinggi kita, tidak akan pernah,” ucapnya.

Selain itu, menurut Ganjar semangat ini harus diimplementasikan sebagai upaya dari pencegahan korupsi hingga tindakan penindakan.

"Ketika ditanya kebanggaan 10 tahun jadi Gubernur, saya bangga ketika melihat ada ASN saya dikasih gratifkasi ditolak. Dan mereka mengatakan kami tidak menerima itu," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More