PKB Merapat ke Nasdem, Pengamat Prediksi Suara Prabowo Bakal Gembos
Jum'at, 01 September 2023 - 00:08 WIB
“Dan itu (pergantian nama) tanpa konfirmasi PKB terlebih dahulu. Bagaimana pun, PKB adalah salah satu partai besar dengan basis massa yang solid. Jika diremehkan, PKB tentu semakin tidak punya alasan untuk tetap bersama Prabowo,” kata Saidiman.
Sebab itu, Saidiman menilai Cak Imin yang merupakan pimpinan partai besar seperti PKB wajar kecewa jika dianggap sebelah mata oleh Prabowo. Apalagi proposal cawapres Cak Imin cenderung diabaikan Prabowo.
“Ya, sebagai pemimpin partai besar, tentu sakit hati jika diambangkan bahwa diremehkan begitu,” pungkasnya.
Pendapat serupa juga dikatakan Direktur Ekseutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Menurut dia, Prabowo mesti waspada dengan keluarnya PKB dari koalisinya.
Pasalnya, Dedi menyebut PKB merupakan salah satu partai yang punya basis massa besar. Terlebih suara tersebut cenderung solid sebagaimana PDIP di Jawa Tengah (Jateng) yang kuat mendukung Ganjar Pranowo.
“Gerindra sendiri tentu perlu waspada, bagaimanapun PKB membawa suara cukup solid dan besar, utamanya di Jawa Timur, lalu Jateng sudah dikuasai PDIP, sementara Jabar berbagi porsi dengan Anies, gambaran ini bisa membuat Gerindra khawatir,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, PKB dikabarkan bertolak ke Koalisi Perubahan dan Ketua Umumnya, Cak Imin menjadi Cawapres dari Anies Baswedan. Kabar itu disampaikan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya.
"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," tuturnya.
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," sambung Harsya.
Sebab itu, Saidiman menilai Cak Imin yang merupakan pimpinan partai besar seperti PKB wajar kecewa jika dianggap sebelah mata oleh Prabowo. Apalagi proposal cawapres Cak Imin cenderung diabaikan Prabowo.
“Ya, sebagai pemimpin partai besar, tentu sakit hati jika diambangkan bahwa diremehkan begitu,” pungkasnya.
Pendapat serupa juga dikatakan Direktur Ekseutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Menurut dia, Prabowo mesti waspada dengan keluarnya PKB dari koalisinya.
Pasalnya, Dedi menyebut PKB merupakan salah satu partai yang punya basis massa besar. Terlebih suara tersebut cenderung solid sebagaimana PDIP di Jawa Tengah (Jateng) yang kuat mendukung Ganjar Pranowo.
“Gerindra sendiri tentu perlu waspada, bagaimanapun PKB membawa suara cukup solid dan besar, utamanya di Jawa Timur, lalu Jateng sudah dikuasai PDIP, sementara Jabar berbagi porsi dengan Anies, gambaran ini bisa membuat Gerindra khawatir,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, PKB dikabarkan bertolak ke Koalisi Perubahan dan Ketua Umumnya, Cak Imin menjadi Cawapres dari Anies Baswedan. Kabar itu disampaikan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya.
"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," tuturnya.
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," sambung Harsya.
(thm)
tulis komentar anda