Riset LSI Denny JA: Pandemi Covid-19 Diprediksi Berakhir Juni
Rabu, 29 April 2020 - 16:45 WIB
"Riset ini ingin menjawab apakah dan kapankah puncak pandemi terlampaui. Bisakah kita prediksi kapan pandemi berakhir," urainya.
Kesimpulan terhadap pertanyaan tersebut diolah LSI Denny JA dari tiga sumber data dan informasi, yakni Worldometer data dunia virus Corona, Singapore University of Technology and Design, serta berbagai hasil riset lainnya.
Dipaparkan Denny JA, ditemukannya vaksin kekebalan untuk virus Corona adalah satu-satunya penjamin virus Corona bisa ditangani. Ketika vaksin ditemukan, virus Corona hanya menjadi flu biasa yang tak lagi mematikan.
Dengan catatan sebelum vaksin ditemukan, tutur Denny JA, berbagai protokol kesehatan diberlakukan di banyak negara. Antara lain menjaga jarak fisik seperti social distancing, physical distancing, lockdown wilayah dengan segala istilah yang berbeda, work form home, online learning, penggunaan masker, sesering mungkin mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan sebagainya.
Data dari Worldometer menunjukkan protokol kesehatan itu efektif bekerja untuk rata-rata dunia. Sebelumnya, penambahan kasus baru yang terpapar grafiknya menanjak signifikan. Tapi sejak 1 April 2020, penambahan kasus baru terpapar mulai menunjukkan grafik yang landai.
Riset ini menyertakan kasus empat negara, yakni Jerman, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru. Terbaca di grafik itu, betapa kasus baru harian yang terpapar menurun secara signifikan. Pada empat negara itu, grafik menunjukkan puncak pandemik sudah terlampaui.
Sementara Singapore University of Technology and Design mengembangkan model prediksi lebih jauh. Tren data dunia itu dibaca dengan menggunakan artificial inteligence. Dari berbagai negara dunia, model itu menyimpulkan 99% kasus dunia selesai pada Agustus 2020.
Memperkaya riset Singapore University dengan aneka prediksi yang dikembangkan banyak lembaga, LSI Denny JA lebih menyimpulkan rentang waktu Juli - September 2020 sebagai rentang waktu selesainya 99% kasus virus corona.
"Kesimpulan ini katakanlah prediksi yang lebih aman karena menggunakan plus minus satu bulan sebagai margin of error dibandingkan yang dinyatakan Singapore University," paparnya.
Berdasarkan data Singapore University pula, dalam menangani virus corona untuk mencapai tuntas 99%, LSI Denny JA membagi tiga kategori. Kategori A (penanganan cepat), Kategori B (penanganan menengah), dan Kategori C (penanganan lambat).
Kesimpulan terhadap pertanyaan tersebut diolah LSI Denny JA dari tiga sumber data dan informasi, yakni Worldometer data dunia virus Corona, Singapore University of Technology and Design, serta berbagai hasil riset lainnya.
Dipaparkan Denny JA, ditemukannya vaksin kekebalan untuk virus Corona adalah satu-satunya penjamin virus Corona bisa ditangani. Ketika vaksin ditemukan, virus Corona hanya menjadi flu biasa yang tak lagi mematikan.
Dengan catatan sebelum vaksin ditemukan, tutur Denny JA, berbagai protokol kesehatan diberlakukan di banyak negara. Antara lain menjaga jarak fisik seperti social distancing, physical distancing, lockdown wilayah dengan segala istilah yang berbeda, work form home, online learning, penggunaan masker, sesering mungkin mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan sebagainya.
Data dari Worldometer menunjukkan protokol kesehatan itu efektif bekerja untuk rata-rata dunia. Sebelumnya, penambahan kasus baru yang terpapar grafiknya menanjak signifikan. Tapi sejak 1 April 2020, penambahan kasus baru terpapar mulai menunjukkan grafik yang landai.
Riset ini menyertakan kasus empat negara, yakni Jerman, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru. Terbaca di grafik itu, betapa kasus baru harian yang terpapar menurun secara signifikan. Pada empat negara itu, grafik menunjukkan puncak pandemik sudah terlampaui.
Sementara Singapore University of Technology and Design mengembangkan model prediksi lebih jauh. Tren data dunia itu dibaca dengan menggunakan artificial inteligence. Dari berbagai negara dunia, model itu menyimpulkan 99% kasus dunia selesai pada Agustus 2020.
Memperkaya riset Singapore University dengan aneka prediksi yang dikembangkan banyak lembaga, LSI Denny JA lebih menyimpulkan rentang waktu Juli - September 2020 sebagai rentang waktu selesainya 99% kasus virus corona.
"Kesimpulan ini katakanlah prediksi yang lebih aman karena menggunakan plus minus satu bulan sebagai margin of error dibandingkan yang dinyatakan Singapore University," paparnya.
Berdasarkan data Singapore University pula, dalam menangani virus corona untuk mencapai tuntas 99%, LSI Denny JA membagi tiga kategori. Kategori A (penanganan cepat), Kategori B (penanganan menengah), dan Kategori C (penanganan lambat).
tulis komentar anda