Jika PDIP Gabung Koalisi Besar KKIR-KIB, Pilpres 2024 Dinilai Tak Menarik
Selasa, 04 April 2023 - 20:40 WIB
"Mestinya pasangan capres dan cawapres harus banyak agar rakyat punya pilihan. Agar tidak terjadi polarisasai seperti Pilpres 2019," jelasnya.
Ditambah lagi, konfigurasi capres dan cawapres akan berjalan rumit apabila PDIP masuk. Dia meyakini, saat ini koalisi besar sudah satu paham dengan Jokowi untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Di sisi lain, PDIP hingga kini masih tetap ngotot ingin mengusung capres dari kadernya sendiri. Hal ini yang dilihat Ujang menjadi kecil peluang PDIP untuk bergabung dengan koalisi besar.
"Saya melihatnya capresnya Prabowo. Karena kita lihat dari tiga besar ada nama Prabowo, Ganjar dan Anies. Kalau Anies sudah didukung Koalisi Perubahan," kata Ujang.
Sementara Ganjar Pranowo, kata Ujang, tampaknya telah dieliminasi dukungannya dari Jokowi. Sebab, secara terang-terangan menolak Israel untuk bertanding di Piala Dunia U-20.
"Maka yang tiga besar itu elektabilitasnya tinggi hanya Prabowo yang ada di koalisi besar," tutup Ujang.
Untuk diketahui, wacana koalisi besar tersebutterungkap dalam pertemuan di Kantor DPP PAN, Jakarta, pada Minggu 2 April 2023, berkumpul dua koalisi parpol. Yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi oleh Partai Gerindra dan PKB.
Kemudian Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan komposisi parpol, Partai Golkar, PAN, dan PPP. Sementara dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Presiden Jokowi.
Ditambah lagi, konfigurasi capres dan cawapres akan berjalan rumit apabila PDIP masuk. Dia meyakini, saat ini koalisi besar sudah satu paham dengan Jokowi untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Di sisi lain, PDIP hingga kini masih tetap ngotot ingin mengusung capres dari kadernya sendiri. Hal ini yang dilihat Ujang menjadi kecil peluang PDIP untuk bergabung dengan koalisi besar.
"Saya melihatnya capresnya Prabowo. Karena kita lihat dari tiga besar ada nama Prabowo, Ganjar dan Anies. Kalau Anies sudah didukung Koalisi Perubahan," kata Ujang.
Sementara Ganjar Pranowo, kata Ujang, tampaknya telah dieliminasi dukungannya dari Jokowi. Sebab, secara terang-terangan menolak Israel untuk bertanding di Piala Dunia U-20.
"Maka yang tiga besar itu elektabilitasnya tinggi hanya Prabowo yang ada di koalisi besar," tutup Ujang.
Untuk diketahui, wacana koalisi besar tersebutterungkap dalam pertemuan di Kantor DPP PAN, Jakarta, pada Minggu 2 April 2023, berkumpul dua koalisi parpol. Yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi oleh Partai Gerindra dan PKB.
Kemudian Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan komposisi parpol, Partai Golkar, PAN, dan PPP. Sementara dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Presiden Jokowi.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda