Polisi Harus Lebih Giat Mengayomi Masyarakat

Senin, 19 Januari 2015 - 10:18 WIB
Polisi Harus Lebih Giat...
Polisi Harus Lebih Giat Mengayomi Masyarakat
A A A
JAKARTA - Sekitar 1.000 anggota Polri menghadiri reuni akbar Dikmaba Sembilan Delapan (DSD) dan Sepolwan Dua Satu (SDS) di Anjungan Lampung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, kemarin.

Acara tersebut bertujuan mempererat tali silaturahmi yang sudah terpisah selama 17 tahun. Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan nasi tumpeng kepada anggota yang naik pangkat. Ketua Panitia Reuni Akbar DSD dan SDS 1997/1998 AKP Edvarmon Lubis mengatakan, reuni ini merupakan acara yang baru pertama kali dilaksanakan pihaknya.

Sebenarnya jumlah seluruh anggota angkatan 1997/1998 mencapai 8.000 anggota baik yang pria maupun polwan. Dengan kegiatan ini diharapkan relasi yang tadinya terputus bisa terjalin kembali karena tidak semua anggota bertugas di tempat yang sama, melainkan di seluruh Indonesia. Selain menyambung tali silaturahmi, kegiatan ini juga bentuk syukur terhadap rekanrekan yang naik pangkat.

“Ada yang naik pangkat menjadi aipda, aiptu maupun AKP,” ujarnya. Adapun tema reuni akbar DSD dan SDS 1997/1998 adalah buka mata buka telinga. Tema ini dimaksudkan agar seluruh anggota Polri khususnya angkatan 1997/1998 bisa lebih meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugasnya untuk Indonesia yang lebih baik.

Menurutnya, jika anggota kepolisian benar-benar membuka mata dan telinga, diharapkan tidak ada kejahatan yang terjadi. Dengan demikian masyarakat merasa aman dan nyaman. Tema ini juga merupakan bentuk transformasi Polri untuk bisa mendengarkan keluhan masyarakat. “Buka mata buka telinga juga agar anggota lebih giat dalam menjalankan tugasnya sebagai pengayom masyarakat,” katanya.

Lisya, salah satu anggota polwan yang hadir, mengaku senang karena setelah 17 tahun akhirnya bisa bertemu kembali dengan teman-teman saat masa pendidikan. Dengan kegiatan ini dia bisa mengingat kembali waktu- waktu sulit ketika masih mengenyam pendidikan. “Semua dilakukan bersama, susah senang dijalani bersama,” tuturnya.

Ketika bertemu lagi sudah banyak temannya yang berubah baik postur tubuh maupun pangkat dan jabatan. Namun pada reuni akbar tersebut, halhal demikian tidak begitu berarti karena inti dari acara ini adalah melepas rindu dan kembali menjalin hubungan. “Ya tentu ada yang berbeda, tapi sepertinya baru kemarin saya lulus pendidikan,” ujar Lisya.

Dia berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkala. Idealnya lima tahun sekali diadakan reuni. Sebab jika satu tahun sekali tentu belum begitu lama, tetapi jika lima tahun sekali tentu akan bisa diusahakan oleh semua anggota tidak hanya yang bertugas di DKI Jakarta.

“Kalau satu tahun sekali rasanya terlalu cepat, idealnya lima tahun sekali,” kata wanita berpangkat aiptu ini.

Ridwansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6973 seconds (0.1#10.140)