Survei, SBY dianggap gagal perjuangkan hak minoritas
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap gagal dalam memperjuangkan hak-hak kaum minoritas di tanah air.
Hal demikian berdasarkan hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), yang diumumkan pada hari ini.
Berdasarkan hasil survei tersebut, SBY hanya memperoleh 3,27 persen atau berada di posisi ke-14 dari 18 tokoh yang ada.
"SBY ini dianggap sangat gagal dalam memperjuangkan hak-hak minoritas, karena persoalan radikalisme yang menonjol. Korban-korban minoritas seperti Ahmadiyah dan lain-lain dimasa pemerintahannya. Di mata dunia, justru SBY gagal mengatasinya," ujar Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, di Galery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2013).
Dalam hal ini, SBY berada di bawah Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Bahkan, di bawah Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Sementara itu, Wakil Presiden (Cawapres) dari Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo di posisi kedua, dengan 5,20 persen.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa survei yang dilakukan pihaknya menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada opinion leader survei.
Artinya, kata dia, informan LPI dalam survei ini terbatas pada kelompok masyarakat yang menjadi penentu opini publik. "Mereka adalah para pakar, pimpinan media, wartawan, aktivis dan tokoh masyarakat," kata Boni.
Lebih lanjut dia menuturkan, bahwa pihaknya menggali secara mendalam bersama para pakar, pimpinan media, wartawan, aktivis dan tokoh masyarakat melalui focus group discussion (FGD).
Ditambahkannya, seluruh pandangan kualitatif yang luas dan mendalam itu kemudian disederhanakan dengan pengukuran kuantitatif melalui metode scoring, dengan skala 0-10.
0 adalah terendah dan 10 adalah tertinggi. Dalam persentase, skala ini bisa diparalelkan dengan 0%-100%.
Berikut hasil survei LPI tersebut
Tokoh elite lama:
-Surya Paloh: 6,00 persen
-Megawati: 5,98 persen
-Prabowo: 5,97 persen
-Mahfud MD: 5,53 persen
-Jusuf Kalla: 5,45 persen
-Akbar Tandjung: 5,13 persen
-Wiranto: 4,75 persen
-Sutiyoso: 4,23 persen
-Aburizal Bakrie: 3,97 persen
-Marzuki Alie: 3,85 persen
-Endriartono: 3,75 persen
-Suryadharma Ali: 3,68 persen
-Muhaimin Iskandar: 3,60 persen
-SBY: 3,27 persen
-Hatta Rajasa: 3,13 persen
-Gamawan Fauzi: 2,80 persen
-Djoko Suyanto: 2,78 persen
-Hayono Isman: 2,73 persen
Tokoh elite baru:
-Jokowi: 5,25 persen
-Hary Tanoe: 5,20 persen
-Ali Masykur Musa: 5,18 persen
-Abraham Samad: 4,37 persen
-Dahlan Iskan: 4,15 persen
-Puan Maharani: 3,97 persen
-Anies Baswedan: 3,73 persen
-Chairul Tandjung: 3,70 persen
-Gita Wirjawan: 3,43 persen
-Pramono Edhie: 3,28 persen
-Sri Mulyani: 2,90 persen
-Dino Patti Djalal: 2,67 persen
Klik di sini untuk berita terkait.
Hal demikian berdasarkan hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), yang diumumkan pada hari ini.
Berdasarkan hasil survei tersebut, SBY hanya memperoleh 3,27 persen atau berada di posisi ke-14 dari 18 tokoh yang ada.
"SBY ini dianggap sangat gagal dalam memperjuangkan hak-hak minoritas, karena persoalan radikalisme yang menonjol. Korban-korban minoritas seperti Ahmadiyah dan lain-lain dimasa pemerintahannya. Di mata dunia, justru SBY gagal mengatasinya," ujar Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, di Galery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2013).
Dalam hal ini, SBY berada di bawah Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Bahkan, di bawah Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Sementara itu, Wakil Presiden (Cawapres) dari Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo di posisi kedua, dengan 5,20 persen.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa survei yang dilakukan pihaknya menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada opinion leader survei.
Artinya, kata dia, informan LPI dalam survei ini terbatas pada kelompok masyarakat yang menjadi penentu opini publik. "Mereka adalah para pakar, pimpinan media, wartawan, aktivis dan tokoh masyarakat," kata Boni.
Lebih lanjut dia menuturkan, bahwa pihaknya menggali secara mendalam bersama para pakar, pimpinan media, wartawan, aktivis dan tokoh masyarakat melalui focus group discussion (FGD).
Ditambahkannya, seluruh pandangan kualitatif yang luas dan mendalam itu kemudian disederhanakan dengan pengukuran kuantitatif melalui metode scoring, dengan skala 0-10.
0 adalah terendah dan 10 adalah tertinggi. Dalam persentase, skala ini bisa diparalelkan dengan 0%-100%.
Berikut hasil survei LPI tersebut
Tokoh elite lama:
-Surya Paloh: 6,00 persen
-Megawati: 5,98 persen
-Prabowo: 5,97 persen
-Mahfud MD: 5,53 persen
-Jusuf Kalla: 5,45 persen
-Akbar Tandjung: 5,13 persen
-Wiranto: 4,75 persen
-Sutiyoso: 4,23 persen
-Aburizal Bakrie: 3,97 persen
-Marzuki Alie: 3,85 persen
-Endriartono: 3,75 persen
-Suryadharma Ali: 3,68 persen
-Muhaimin Iskandar: 3,60 persen
-SBY: 3,27 persen
-Hatta Rajasa: 3,13 persen
-Gamawan Fauzi: 2,80 persen
-Djoko Suyanto: 2,78 persen
-Hayono Isman: 2,73 persen
Tokoh elite baru:
-Jokowi: 5,25 persen
-Hary Tanoe: 5,20 persen
-Ali Masykur Musa: 5,18 persen
-Abraham Samad: 4,37 persen
-Dahlan Iskan: 4,15 persen
-Puan Maharani: 3,97 persen
-Anies Baswedan: 3,73 persen
-Chairul Tandjung: 3,70 persen
-Gita Wirjawan: 3,43 persen
-Pramono Edhie: 3,28 persen
-Sri Mulyani: 2,90 persen
-Dino Patti Djalal: 2,67 persen
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)