Bentrok Lampung, upaya menggolkan RUU Kamnas

Rabu, 31 Oktober 2012 - 05:50 WIB
Bentrok Lampung, upaya menggolkan RUU Kamnas
Bentrok Lampung, upaya menggolkan RUU Kamnas
A A A
Sindonews.com - Maraknya aksi terorisme, maupun peristiwa bentrokan antar warga sejumlah kampung diduga rekayasa militer untuk menggolkan Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional (RUU Kamnas).

"Ada yang menuduh, letupan kekerasan rekayasa militer, dalam rangka menggolkan RUU Kamnas. Bisa saja," ujar pengamat sosial Thamrin Amal Tomagola, saat berbincang dengan Sindonews, di Jakarta, Rabu (31/11/2012).

Sebab, dengan begitu, masyarakat akan diarahkan bahwa RUU itu dibutuhkan dengan banyaknya kekerasan dan aksi terorisme yang terjadi.

"Ibaratnya, bila jerami kering terus menumpuk, tinggal dibakar aja. Siapa saja, komunis kek, teroris kek, apalagi militer bisa memanfaatkan potensi yang siap letup itu," ungkapnya.

Seperti diketahui, bentrokan antar warga bermula pada Sabtu 27 Oktober 2012, sekira pukul 23.00 WIB. Saat itu, dua gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor mendapatkan gangguan dari pemuda asal Desa Balinuraga, sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.

Insiden itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Sehingga, ratusan warga Agom sontak mendatangi Desa Balinuraga yang mayoritas warganya beretnis Bali dengan menenteng senjata tajam, parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjata senapan angin.

Bentrokan antarsuku pun tidak terhindarkan. Bentrok antarsuku di Lampung Selatan bukanlah peristiwa pertama kali. Sebelumnya, pada Agustus 2012, bentrokan serupa terjadi Desa Banyuwangi dan Desa Purwosari, di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5060 seconds (0.1#10.140)