Rata-rata menteri raport merah, saatnya zaken kabinet

Kamis, 29 September 2011 - 16:18 WIB
Rata-rata menteri raport merah, saatnya zaken kabinet
Rata-rata menteri raport merah, saatnya zaken kabinet
A A A
Sindonews.com - Rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk merombak atau mereshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II kembali ramai dibahas media massa setelah sempat tenggelam oleh serangan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Kelurahan Tegalharjo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu 25 September.

Kabar terbaru yang cukup mengejutkan disampaikan Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto. Kata dia, berdasarkan evaluasi UKP4, rata-rata menteri mendapat raport merah atau gagal mencapai target yang ditetapkan bersama Presiden Yudhoyono.

“Merata,” kata Kuntoro, ketika ditanya wartawan menteri bidang apa yang mendapat raport merah di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (29/9/2011). Sayangnya, Kuntoro tak bisa menyebutkan lebih jelas mengenai kementerian yang dimaksud.

Beberapa menteri yang namanya disebut-sebut akan diganti adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh. Darwin bukan kali ini saja diisukan akan diganti. Selain itu, juga ada nama Menteri Perhubungan Freddy Numberi, yang kinerjanya dinilai buruk karena banyaknya kecelakaan transportasi di Tanah Air.

Namanya juga politik, isu terus berhembus kencang dan menimpa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Menteir Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Kedua menteri tersebut tengah dalam sorotan karena kasus korupsi di kementerian yang mereka pimpin.

Namun, umumnya mereka tak mau berspekulasi karena menganggap reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. “Daripada main ketapel lebih baik makan rujak daripada bicara reshuffle lebih banyak nonton lawak. Itu kata Pak Tifatul, jadi jangan dibawa serius,” kata Darwin Zahedy saat ditanya wartawan di Istana.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengaku, partainya siap jika Presiden mengganti semua menteri dari Demokrat karena kinerjanya buruk. “Tidak akan ada satu protes pun dari demokrat apabila menteri-menteri kami direshuffle,” katanya.

Saat ini menempatkan 6 kader di Kabinet, yaitu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jeri Wacik, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Syarifuddin Hasan.

Jero Wacik, yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yakin tidak akan ada kader partainya yang digusur Presiden. Meskipun, berdasarkan data Lingkaran Survei Indonesia, menteri asal Demokrat turut menyumbang anjloknya popularitas pemerintahan Yudhoyono yang bulan ini mencapai titik terendah. Demikian juga dengan Freddy Numberi yang yakin posisinya aman karena mewakili Papua dan juga Demokrat.

Guna meningkatkan kembali popularitasnya, Presiden diminta banyak pengamat untuk mengefektifkan kerja kabinet untuk mempercepat proses pembangunan. Dengan demikian, pada 3 tahun sisa pemerintahannya pada periode yang kedua ini, Presiden akan meninggalkan warisan yang dikenang seluruh rakyat.

“Sekaranglah saatnya bagi Presiden mengganti menteri yang kinerjanya buruk,” kata pengamat politik Universitas Paramadina Ikhsan kepada Okezone beberapa waktu lalu.

Jika rata-rata menteri mendapat raport merah, beranikah Presiden mencopot mereka dan menggantinya dengan kabinet ahli atau zaken kabinet? Istilah zaken kabinet seringkali dihubungkan dengan kabinet pada masa kepemimpinan Perdana Menteri Djuanda 9 April 1957-10 Juli 1959.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, reshuffle seharusnya memang dilakukan berdasarkan kapabilitas dan kinerja menteri yang bersangkutan.

“Semakin SBY berkonsultasi dengan pimpinan partai, makin enggak jadi dan terjadi tarik-menarik politik," katanya kepada wartawan.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5633 seconds (0.1#10.140)