Deradikalisasi gagal, bom bunuh diri usik Solo

Senin, 26 September 2011 - 08:43 WIB
Deradikalisasi gagal, bom bunuh diri usik Solo
Deradikalisasi gagal, bom bunuh diri usik Solo
A A A
Sindonews.com- Insiden bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solo, Jawa Tengah, kemarin siang, menandai jika aktivitas jaringan teroris di Tanah Air belum bisa dilumpuhkan. Cari ini dari kaca mata agama manapun tak bisa dibenarkan, sehingga semua pihak harus bersama-sama memerangi terorisme.

Tindakan menangkap dan memenjarakan pelaku teror bom, tidaklah cukup melainkan butuh pendekatan deradikalisasi yang berkesinambungan untuk meredam aksi nekat tersebut di kemudian hari. Di samping itu, aparat kepolisian seyogianya mengefektifkan fungsi intelijen untuk mengendus pergerakan jaringan teror, sehingga teror bom bunuh diri yang dapat merenggut korban jiwa tak bersalah bisa dicegah sedini mungkin.

Koordinator Komisi Teologi Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pendeta Albertus Patty menyesalkan peristiwa bom bunuh diri di GBIS. "Bom ini menunjukkan betapa lemahnya penegakan hukum dan intelijen kita," kata Albertus. Albertus juga menilai, lemahnya aparat hukum juga membuat berbagai upaya deradikalisasi atau menghilangkan radikalisme yang dilakukan pemerintah tidak berjalan efektif.

Kelemahan inilah yang kemudian dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan pelemahan kerukunan antarumat beragama. "Isu agama ini yang paling mudah untuk dipicu," sebutnya. Di sisi lain, proses doktrinisasi kekerasan masih terus terjadi. Mereka sengaja melakukan doktrinasi dengan pandangan sempit itu untuk memecah belah kesatuan masyarakat. "Namun justru masyarakat kecil yang menjadi korbannya," sesalnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso meminta kepolisian segera mengungkap pelaku dan jaringan teroris terkait bom bunuh diri di GBIS Solo. "Saya percaya alat-alat negara yang kita punya bisa segera menyingkap apa, siapa dan dari kelompok mana dan jaringan macam apa," kata Priyo.

Menurut Priyo, tindakan teror ataupun kekerasan tidak dapat dibenarkan. Apalagi, teror ini menimpa warga yang tengah beribadah. "Kita berduka, ini tindakan tidak berperikemanusiaan dan tidak bisa ditolerir atas nama apapun. Tega-teganya melakukan tindakan jahat seperti ini terhadap sesama warga yang tidak berdosa," pungkasnya.

Selain upaya penindakan, Priyo yang membawahi komisi bidang politik, hukum dan keamanan di DPR ini meminta pemerintah melakukan upaya cegah dini. "Saatnya alat-alat negara bergerak lebih efektif, tegas dan sistematis dalam memangkas ideologi kekerasan beserta sel-selnya," imbuh politikus Partai Golkar ini.

Sementara itu, Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengimbau masyarakat tidak terpancing provokasi pasca bom bunuh diri di GBIS Solo. "Kita semua sepakat aksi bom bunuh diri dan teror dalam bentuk apapapun tidak pernah dibenarkan dalam ajaran agama dan tidak bisa menyelesaikan persoalan," kata," katanya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin juga mengecam aksi bom bunuh diri di GBIS Solo. "Aksi seperti itu tidak dapat dibenarkan dan hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertuhan dan berperikemanusiaan," kata Din. Din mengimbau umat beragama tidak dapat menahan diri dan tidak terpancing upaya provokasi terkait peristiwa yang menyebabkan belasan jemaat gereja tersebut terluka. "Jangan terpancing oleh pihak yang ingin mengail di air keruh dan ingin mengadu domba antar umat beragama," lanjut dia.

Aksi bom bunuh diri yang terjadi siang kemarin menewaskan pelaku. Berdasarkan keterangan saksi mata, pelaku meledakkan bom yang diikatkan dalam jaketnya usai misa jemaat. Direktur Jenderal Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Supriyantoro menyebut 28 jemaat langsung dibawa ke rumah sakit pasca kejadian. Sebanyak 14 jemaat harus menjalani rawat inap dan operasi karena terkena serpihan bom berupa mur.

Sebelum melancarkan aksinya, pelaku pada pagi hari diduga mampir ke warnet bernama Solonet di Jalan Arifin. Lokasinya sekitar 200 meter di barat gereja. Menurut penjaga warnet, Sunu, pelaku sempat membuka laman berita Islam. “Yang dibuka tentang pembunuhan yang dilakukan Amerika di Afghanistan, Penjajah AS Merekam Percekapan Ponsel Presiden Boneka Afghanistan, Protes Pembakaran Alquran Berlanjut Di Afghanistan, dan Lebih dari 90 Personel Militer Amerika dan Nato Tewas,” jelas Sunu.

Di Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menggelar jumpa pers. Dia mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi. SBY meminta aparat keamanan segera menyelidiki jaringan teroris yang diduga terkait dengan bom di Cirebon enam bulan lalu.

Editor: Dadan M Ramdan
Laporan: Ferdinan (Okezone), Iman Herdiana (Okezone)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7453 seconds (0.1#10.140)