Pengadaan alutsista, pemerintah bentuk high level committee

Senin, 19 September 2011 - 17:57 WIB
Pengadaan alutsista, pemerintah bentuk high level committee
Pengadaan alutsista, pemerintah bentuk high level committee
A A A
Sindonews.com - Alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik negara harus segera dibenahi. Pemerintah berulangkali melakukan pembahasan untuk memoderenisasi peralatan tempur yang sudah mulai usang.

Dalam rapat terbatas bidang politik, hukum dan keamanan (Polhukam) keempat kalinya di Kantor Presiden, akhirnya pemerintah membuat langkah maju, yakni membentuk high level committee.

Komite ini terdiri dari berbagai instansi, yakni Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Bappenas. Serta, melibatkan lembaga pengawasan dan pengendalian, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan berbagai Irjen dan tim bdari Bappenas, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Jadi satu dalam pengawasan yang diketuai wakil menteri pertahanan itu akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden yang akan disiapkan secepat mungkin," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (19/9/2011).

Komite ini akan melakukan pengawasan terhadap pembiayaan alutsista, prioritas alutsista yang akan dibeli, serta pertimbangan kriteria alutsista. Namun begitu komite yang mengawal program moderenisasi alutsista ini, tetap di bawah koordinasi langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam ratas tersebut, pemerintah juga sudah memutuskan mengenai pembiayaan, prioritas alusista yang dibeli. Proses moderenisasi ini memprioritaskan pembangunan alutsista selama lima tahun pertama. Pemerintah melihat pembangunan alutsista dari tiga sisi.

Pertama, produsen pengadaan alutsista. "Apakah dalam negeri, luar negeri, atau bisa dilakukan join production. Itu dilakukan dengan join production itu berapa lama dan sebagainya. Itu dilakukan dengan impor luar Negeri, apakah kemudian bisa dilakukan dengan offset (transfer teknologi)," tuturnya.

Kedua, pendalaman Kemudian dilakuakn pendalaman dengan dilakukan urutan prioritas, 1, 2, dan 3. Prioritas 1 yang memang diperlukan sebagai alat pemukul. "Itu sudah kita buat dan hari ini dipaparkan dan prioritasnya sampai berakhir masa kabinet sekarang yakni semester I, 2014. Dari itu semua sudah utuh kita paparkan, dari Darat, laut, dan Udara," katanya.

Yang ketiga, pendanaan daftar belanja alutsista. Pendanaan bisa berasal Anggaran Pinjaman Luar Negeri (APLN), APBN, atau dari rupiah murni, dalam pengertian dari APBN yang disediakan untuk belanja modal. Selain menyiapkan pendanaan pembelian, pemerintah juga memperhatikan pendanaan program pemeliharaan dan perawatan alutsista.

"Seperti modernisasi kapal perang kita, tidak perlu beli baru. Semua utuh dan berjalan waktu sampai 2014," kata Purnomo.

Kondisi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki negara ini dinilai sudah sangat memprihatinkan. Tidak ada pembaruan yang berarti sejak dua dasawarsa terakhir. Alutsista TNI yang ada saat ini memiliki usia rata-rata di atas 20 tahun. Tidak sebanding dengan letak geografis Indonesia yang cukup strategis.

Sejak embargo senjata oleh Amerika Serikat berakhir pada 2005, usai referendum Timor Leste 1999 silam, tidak ada pembelian signifikan yang dilakukan Indonesia. Adapun pembelian yang bisa dilakukan Indonesia di luar Amerika, hanya pesawat Sukhoi dari Rusia.

Berikut alutsista TNI yang perlu diperbaharui

TNI AU
Kendaraan tempur yang perlu diperbaharui
1. F-5E/F Tiger II dengan masa akhir 2010
2. Hawk MK53 dengan masa akhir 2011
3. OV-10 Bronco yang telah dikandangkan
4. F-27 dengan masa akhir pakai 2008
5. Heli Bell-47G Soloy dengan masa akhir 2008
6. Heli skorsy S-58T dengan masa akhir 2009
7. Pesawat latih, pesawat angkut, dan heli VVIP dengan masa akhir pakai 2008

Prioritas yang harus segera diperbaharui
1. Penggantian dan penambahan pesawat tempur baru
2. Penambahan radar

TNI AD
Prioritas alutsista yang perlu diperhatikan, yakni
1. Senjata infanteri
2. Artileri
3. Kavaleri
4. Amunisi
5. Kendaraan tempur
6. Pesawat udara
7. Kendaraan angkut di air
8. Materiil zeni

TNI AL
Prioritas pembangunan alutsista
1. Kapal cepat patroli
2. Standar 274 kapal berbagai jenis, yakni tempur pemukul, tempur patroli, dan pendukungnya
3. Kapal selam
4. Standar 10 unit
5. Pesawat udara
6. Standar 137 pesawat udara untuk jenis sayap tetap dan sayap putar
7. Alutsista marinir

Editor: Hariyanto Kurniawan
Laporan: K Yudha Wirakusuma (okezone)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2974 seconds (0.1#10.140)