Golkar panaskan mesin politik menuju 2014?

Selasa, 13 September 2011 - 15:57 WIB
Golkar panaskan mesin politik menuju 2014?
Golkar panaskan mesin politik menuju 2014?
A A A
JAKARTA - Pemilu Presiden 2014 masih tiga tahun ke depan. Namun rupanya kader Golkar sudah gatal ingin segera bertarung di Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Apa pasal? Karena kader Golkar tiba-tiba membulatkan dukungan terhadap ketua umumnya, Aburizal Bakrie, sebagai calon presiden (capres) dari Partai Golkar.

Kebulatan tekad ini diungkap para kader dalam acara silaturahmi pengurus DPD Partai Golkar se-Indonesia yang digelar di Hotel Kartika Plaza, Kuta, Bali, 12 September kemarin. Selain dihadiri Ical, pertemuan itu juga dihadiri sejumlah elite Golkar, seperti Sekretaris Jenderal DPP Idrus Marham, Priyo Budi Santosa, Aziz Syamsuddin.

"Seluruh pengurus DPD se-Indonesia sepakat untuk mengusung Pak Aburizal Bakrie sebagai kandidat Calon Presiden pada Pemilu 2014 mendatang," kata Sekretaris DPD Golkar Bali, Desak Ayu Putu Sri Wigunawati, yang ikut dalam pertemuan saat dihubungi wartawan kemarin.

Dasar pemikiran yang dipakai untuk mengusung bos Grup Bakrie itu, karena Ical masih dianggap sebagai sosok tepat mewakili nurani rakyat Indonesia. Terlebih di internal partai, sosok Ical menjadi simbol pemersatu seluruh kader Golkar di seluruh tanah air, sehingga dianggap akan mampu memimpin Indonesia masa mendatang.

Walau sikap diputuskan secara informal, namun telah disampaikan langsung kepada Ical secara lisan. Meski belum merupakan keputusan resmi yang diambil di forum Rapimnas atau Kongres, namun dipastikan sikap bulat elit DPD yang diwakili Ketua dan Sekretaris itu akan dibawa ke forum resmi mendatang.

Menanggapi dukungan tersebut, Ical menyatakan siap mengemban amanat seluruh kader Golkar jika demi kebaikan rakyat di Indonesia. Namun Ical, tetap meminta dukungan itu disalurkan lewat mekanisme dan prosedur yang tepat di internal partai.

Awal tahun ini, Ical sempat menegaskan capres akan diumumkan pada akhir tahun 2012 atau awal 2013. Pengumuman tersebut akan didahului oleh survei untuk menjaring keinginan masyarakat Indonesia atas calon presiden mendatang. Golkar, tegas Ical saat itu, hanya akan mengusung capres yang akan didukung masyarakat.

Berbagai pertanyaan mengenai pencapresan Ical, sudah jauh dijawab olehnya melalui blog pribadinya, icalbakrie.com. Postingan terakhir mengenai capres Golkar, telah diunggahnya pada Oktober 2010 lalu. Dalam postingan tersebut, Ical telah menyadari mayoritas kader Partai Golkar menginginkannya untuk maju dalam Pilpres 2014. "Dukungan dan permintaan seperti ini sudah sering saya dengar, terutama saat berkunjung ke daerah-daerah," tulis Ical dalam blog-nya.

Namun Ical menulis, dia akan fokus untuk membesarkan dan memenangkan Partai Golkar terlebih dahulu dalam Pemilu Legislatif 2014, dengan target 30 persen suara. Jika Golkar telah mendapatkan target suara, maka Pemilihan Presiden akan lebih mudah. Ical juga bersikukuh Golkar akan melakukan survei untuk mencari capres. Termasuk survei, apakah dirinya memang diinginkan oleh masyarakat Indonesia untuk menjadi capres mendatang.

"Saya ingin menegaskan satu hal. Siapa pun yang diusung Partai Golkar pada Pemilu Presiden 2014, dia harus merupakan putra terbaik negeri ini. Nanti pada waktunya Golkar akan memutuskan dan mengumumkan hal ini. Yang jelas, Partai Golkar akan bersikap matang, terbuka, dan mengambil keputusan tentang hal ini pada saat yang tepat, tidak terlalu cepat, tapi tidak juga terlalu terlambat," tulisnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad di Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2011), mengakui dukungan DPD se-Indonesia. Namun katanya, Ical belum merespon hal tersebut. Menurutnya dukungan dari daerah adalah hal yang biasa. Karena setiap Ical berkunjung ke daerah, selalu mendapatkan dukungan untuk maju dalam Pilpres 2014. "Kita lihat saja nanti perkembangannya kan rapim nanti Oktober ini. Di rapim ini kita akan coba melihat pandangan dari daerah-daerah bagaimana," kata Fadel.

"Kalau idealnya ya memang ketum partai jadi capres. Kan dia sudah mendedikasikan dirinya, tenaga, waktu, pikiran dan dana buat membesarkan partai. Jadi tidak salah kalo daerah mengusulkan itu. Hal tersebut normal dan sepantasnya seperti itu," kata Wakil Sekjen Partai Golkar Nurul Arifin di tempat yang sama.

Fadel sendiri memperkirakan, Ical belum akan merespon pencapresan Golkar. Karena tentunya Ical masih akan melakukan perhitungan untuk memutuskan pencalonan dirinya maju di Pilpres mendatang. "Pak Ical seorang businessman yang matang, dia punya perhitungan-perhitungan terhadap keadaan ke depan. Dia enggak mau terlalu gegabah untuk membuat sikap," tuturnya.

Mengenai survei yang didengungkan oleh Golkar, Fadel memastikan hal tersebut tetap akan dilakukan untuk memutuskan capres 2014. Namun mengenai waktunya, Fadel belum mengetahuinya secara persis. Sementara Nurul mengatakan, Ical menginginkan survei tersebut untuk mengukur tingkat elektabilitas dirinya. "Kami melakukan survei untuk melihat respon tentang calon di publik. Survei tetap diperlukan dan kita reguler setiap 6 bulan melakukan hal tersebut. Baik dengan lembaga survei independen ataupun milik Golkar sendiri. Tidak ada trik-trikan. Semuanya sangat transparan dan rasional," jelas Nurul.

Kehati-hatian Ical untuk merespon pencalonannya di 2014 cukup dimaklumi oleh pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat. Menurutnya, masih terlalu dini untuk bicara 2014. Karena jika pagi-pagi sudah bicara mengenai pencalonannya, Ical bisa kehilangan suara pada 2014. Belum mengenai kasus-kasus Ical yang bisa menjegal pencalonannya.

"Takutnya nama Ical enggak populer dalam 3 tahun ke depan. Misalnya ada kasus-kasus yang melibatkannya tak selesai, ini akan mempengaruhi perolahan suara Partai Golkar," tuturnya.

Bisa saja, dukungan DPD Golkar se-Indonesia merupakan tantangan bagi Ical. Tantangan bagi Ical untuk menyelesaikan kasus-kasus yang bakal menghambatnya melaju ke Pilpres 2014. Cecep berpendapat DPD Golkar sedang melakukan ujian tersendiri bagi Ical, jika mertua Nia Ramadhani ini memiliki niat mencalonkan diri. "Kalau dia bisa menuntaskan kasus-kasusnya sebelum 2014, dia bisa dianggap jadi hero, jadi pahlawan," ujarnya.

Namun jika Ical tidak bisa menyelesaikan kasus-kasusnya sebelum 2014, Ical masih bisa putar haluan. Meski, secara survei atau internal, Ical mendapatkan dukungan penuh.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3839 seconds (0.1#10.140)