Wabah Corona, JSIT Nilai Langkah Mendikbud Batalkan UN 2020 Tepat

Kamis, 26 Maret 2020 - 18:49 WIB
Wabah Corona, JSIT Nilai Langkah Mendikbud Batalkan UN 2020 Tepat
Wabah Corona, JSIT Nilai Langkah Mendikbud Batalkan UN 2020 Tepat
A A A
JAKARTA - Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia merespons baik keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19), termasuk Pembatalan Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2020.

Ketua Umum JSIT Indonesia Mohammad Zahri mengatakan, penghapusan UN 2020 di tengah kondisi merebaknya COVID-19 adalah langkah yang sangat tepat dilakukan Mendikbud. (Baca juga: Beda dengan UN, Ujian Masuk Perguruan Tinggi Tetap Diadakan)

"Saya menilai, langkah yang dilakukan Mas Menteri ini sangat tepat, mengingat kian meluasnya virus corona di tanah air, sehingga upaya menjaga keselamatan jiwa warga sekolah harus diprioritaskan," ungkapnya.

Lebih lanjut pria asal Surabaya ini menyatakan, pembatalan UN 2020 yang disebabkan wabah corona ini, maka siswa harus tetap belajar jarak jauh atau daring, sehingga memerlukan kreativitas, serta tanggung jawab guru dan sekolah.

"Dampak meluasnya wabah corona, hingga membuat sekolah memperpanjang masa belajar di rumah, akan mendorong para guru dan kepala sekolah lebih mandiri dan kreatif, untuk merancang pembelajaran jarak jauh atau daring," tegas pria berkacamata ini.

Meski UN dibatalkan lanjut Zahri, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang selama ini didengungkan menjadi pengganti UN pun sebaiknya ditunda dulu untuk tahun ini. Hal ini menurutnya, karena belum ada arahan yang jelas dari Pemerintah Pusat.

"AKM yang sebelumnya sempat diwacanakan sebagai pengganti UN di tahun 2021, menurut hemat saya sebaiknya tidak ada untuk tahun ini, karena membutuhkan persiapan yang cukup memakan waktu," tuturnya.

Selain AKM, salah satu rencana yang juga diwacanakan sebagai pengganti Ujian Nasional adalah SK (Survey Karakter). Menurut Zahri, hal ini bisa diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan sesuai pengembangan karakter yang sudah diterapkan.

"Dengan begitu, satuan pendidikan akan berlomba-lomba menunjukkan keunikkannya dalam pengembangan karakter yang dibutuhkan masyarakat," ucapnya.

Sementara menyikapi kondisi wabah corona yang kian meluas, JSIT Indonesia membentuk Tim Tanggap Bencana COVID-19 yang bertujuan berperan aktif dalam penuntasan corona, dengan memfasilitasi adanya pelayanan pendidikan, konseling dan pendampingan bagi siswa dan wali murid serta penguatan kelembagaan bagi sekolah dan guru yang terdampak dengan merebaknya virus corona ini.

Tim ini nantinya juga akan terlibat aktif memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya guru dan wali murid. Edukasi akan dilakukan dengan tetap menjaga protokol pencegahan guna mempercepat penanganan wabah corona yang menimpa bangsa ini.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3471 seconds (0.1#10.140)