TNI dan BNPT Uji Kesiapan Pasukan Hadapi Ancaman Terorisme

Kamis, 11 April 2019 - 14:33 WIB
TNI dan BNPT Uji Kesiapan Pasukan Hadapi Ancaman Terorisme
TNI dan BNPT Uji Kesiapan Pasukan Hadapi Ancaman Terorisme
A A A
JAKARTA - Mendekati masa-masa pemilihan umum, peningkatan keamanan sangat diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan resiko keamanan.

Aksi teror bukan tidak mungkin sebagai salah satu risiko yang dapat terjadi menjelang pemilu sehingga menjadi perhatian serius bagi TNI serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sebagai leading sector dalam penanggulangan terorsime di Indonesia.

Diperlukan kesiapsiagaan dari pasukan Antiteror TNI untuk mengantisipasi adanya aksi terorisme. Untuk menguji kesiapan pasukan Antiteror TNI tersebut, gabungan unit satuan elite Anti-Teror TNI ini menggelar Latihan Penanggulangan Terorisme Satgultor TNI Tahun 2019.

Latihan yang diikuti oleh jajaran unit elite yang ada di dalam tubuh jajaran pasukan elite seperti Satuan 81 Kopassus TNI-AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-ALU dan Satuan Bravo 90 Paskhas ini digelar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa 9 April 2019.

Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius yang turut hadir meninjau peragaan latihan tersebut mengatakan, latihan ini digelar sebagai upaya untuk menguji kesiapan Satuan Penanggulagan Teroris (Satgultor) TNI untuk melaksanakan operasi penanggulangan aksi terorisme dalam upaya merespon setiap kejadian yang khsusunya berkaitan dengan masalah teror.

“Ini menunjukkan kesiapsiagaan dari TNI. BNPT sendiri merasa berkepentingan karena BNPT merupakan Badan yang diberikan wewenang oleh Negara untuk menyiapkan strategi dalam rangka penanggulangan terorisme secara umum, sebagaimana kita juga mengkoordinir 36 kementerian dan lembaga,” ungkapnya.

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini mengatakan, adanya latihan tersebut maka dapat diketahui secara pasti sebagaimana keterpaduan dari semua fungsi. Yang mana ketika didapatkan para pelaku yang masih hidup untuk selanjutnya diserahkan kepada Kepolisian untuk di proses hukum lebih lanjut.

“Latihan tadi luar biasa. Terlihat gerak cepat dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh pasukan pasukan khusus TNI. Kita di BNPT sendiri juga mempunyai perwakilan-perwakilan dari pasukan-pasukan khusus tersebut baik dari Kopassus, Marinir dan juga Paskhas. Sehingga kita melihat satu sinergitas yang sangat luar biasa,” tuturnya.

Suhardi mengingatkan, penanggulangan terorisme merupakan tanggung jawab segenap komponen bangsa. Tanpa melupakan BNPT sebagai leading sector dan koordinator penanggulangan terorisme sesuai yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Terorime.,

“Iya amanat Undang undang juga, sebagaiman kita memerankan semua institusi yang ada di republik ini untuk bersama-sama dalam penangulangan terorisme,” ucap mantan Kapolda Jawa Barat ini

Suhardi mengajak seluruh komponen bangsa bersama-sama mewaspadai situasi sekitar dalam penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2019. Keamanan menjadi salah satu elemen penting dalam rangka suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2019.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sambutannya menegaskan TNI akan ikut berpartisipasi agar pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 dapat berjalan lancar dan damai.

Dalam hal netralitas TNI dan Polri dalam Pemilu kali ini akan berdikap netral. “Kami menekankan bahwa politik TNI adalah politik negara. TNI sebagai aparat pertahanan Indonesia akan bersikap netral,” tutur Panglima TNI.

Panglima TNI juga menyatakan siapa pun yang berupaya mengganggu jalannya demokrasi dan mengganggu Pancasila, maka akan berhadapan dengan TNI.

“Saya ingin memastikan bahwa jika ada pihak-pihak yang mengganggu stabilitas politik, jalannya demokrasi, mengganggu Pancasila, mengganggu UUD 1945, dan mengganggu Bhinneka Tunggal Ika, maka akan berhadapan dengan TNI. Saya ulangi, akan berhadapan dengan TNI,” tutur alumni AAU tahun 1986 ini

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-21 ini radikalisme dan terorisme merupakan ancaman nyata yang patut diwaspadai oleh TNI sebagai benteng terakhir NKRI.

“Ingat, TNI adalah bentengnya NKRI, NKRI harga mati. Itu pernyataan dari saya, mudah-mudahan seluruh bangsa Indonesia juga bisa mengerti apa yang disampaikan oleh seluruh prajurit TNI,” tutur mantan Irjen Kementerian Pertahanan ini.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4905 seconds (0.1#10.140)