Kuliah Sastra Indonesia, Mau Jadi Apa?

Sabtu, 01 Desember 2018 - 11:16 WIB
Kuliah Sastra Indonesia, Mau Jadi Apa?
Kuliah Sastra Indonesia, Mau Jadi Apa?
A A A
BERBICARA bulan bahasa tak lepas dengan sastra. Bahasa dan sastra merupakan kombinasi yang telah mendarah daging sejak lama di bumi pertiwi Indonesia.

Melalui sastra tercerminlah kebudayaan suatu bangsa. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia masih kurang melirik dunia kesusastraan Indonesia. Di dunia kesusastraan Indonesia terkenal berbagai sastrawan nasional yang telah mendunia sejak zaman kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.

Seperti Chairil Anwar, Taufiq Ismail, Sapardi Djoko Damono, Andrea Hirata, Helvy Tiana Rosa, WS Rendra, dan masih banyak lagi. Banyak cara untuk menjadi seorang sastrawan, terlebih lagi sejak dahulu telah ada jurusan atau program studi di dunia perkuliahan yang bernama Bahasa dan Sastra Indonesia.

Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia masih mempertanyakan prospek kerja ketika kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Akan menjadi apa nantinya kalau sudah lulus, kan tidak menjanjikan? Pertanyaan semacam itu yang banyak dilontarkan oleh masyarakat awam.

Kuliah jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia menawarkan beragam mata kuliah kebahasaan (linguistik) dan kesusastraan Indonesia. Seperti mata kuliah linguistik umum (fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana), pragmatik, retorika, 4 keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara, dan menulis), kajian puisi, apresiasi puisi, kajian drama, apresiasi drama, kajian prosa fiksi, penyuntingan, dan masih banyak lagi.

Dengan banyaknya mata kuliah yang ditawarkan di kuliah jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, maka lulusannya dibekali berbagai macam ilmu yang nantinya dapat bersaing di berbagai macam industri dunia kerja.

Seperti kata Dwitasari, salah satu novelis muda Indonesia yang telah memiliki 17 buku terkenal. Ia mengatakan, kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sangat menjanjikan. "Karena enggak cuma jadi guru saja.

Kadang, orang berpikir kalau kuliah di Sastra Indonesia bakalan mentok jadi guru bahasa Indonesia. Padahal, kalau kita tahu sastra, kita paham sastra, dan kita paham budaya Indonesia.

Jelas kita bisa kerja di mana saja. Enggak cuma jadi guru. Tetapi bisa jadi sastrawan, editor novel, hingga wartawan," ujar penulis novel Promise ini yang sekaligus novelnya telah difilmkan. Lalu prospek pekerjaan apa saja, jika kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia? Berikut ini 5 ulasan pekerjaannya.

Penulis/Content Writer
Dengan ilmu yang dibekali saat kuliah, lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini bisa menjadi seorang penulis novel, puisi, cerpen, naskah drama, penulis naskah film, dan sebagainya.

Selain menjadi penulis, bisa juga menjadi content writer untuk sebuah platform atau startup yang saat ini tengah marak berkembang di dunia digital. Banyak lulusan jurusan ini yang telah menjadi penulis novel yang sukses, salah satunya Dwitasari, alumnus Sastra Indonesia, Universitas Indonesia tahun 2017.

Ia telah banyak melahirkan buku-buku yang terkenal, bahkan dapat mengguncang dunia kesusastraan Indonesia. Menurutnya, lulusan jurusan ini bisa menjadi seorang penulis yang andal. "Jurusan ini erat hubungannya di dunia tulis-menulis. Di dunia ini, siapa yang enggak membaca dan menulis.

Semua kegiatan komunikasi selain verbal, juga dilakukan dengan menulis. Lulusannya bisa jadi sastrawan melalu penulis novel," kata pemilik akun Instagram @dwitasaridwita ini.

Wartawan
Dengan berbekal ilmu yang diajarkan saat kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia pun dapat bekerja menjadi seorang wartawan. Berbekal ilmu kebahasaan, pengetahuan yang tinggi dan keterampilan empat berbahasa yang dimiliki, seorang lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia pun mampu untuk menjadi wartawan.

Guru
Lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia mampu menjadi seorang guru bahasa Indonesia dengan catatan ia telah dibekali atau mempelajari ilmu pedagogi (pendidikan atau pengajaran).

Banyak muatan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama ataupun sekolah menengah atas yang mempelajari ilmu-ilmu kebahasaan dan kesusastraan. Hal tersebut menjadi peluang dan prospek tinggi bagi lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Editor Bahasa di Media
Seorang yang berkuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sudah pasti dibekali dengan ilmu kebahasaan, khususnya mempelajari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau yang dikenal dengan PUEBI dan tata bahasa Indonesia. Hal itu sangat dibutuhkan di dunia industri media cetak, seperti koran, majalah, dan tabloid. Lulusan jurusan ini memiliki kesempatan yang lebar untuk menjadi editor bahasa di media cetak.

Media Elektronik
Lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia pun berkesempatan tinggi untuk bekerja di media elektronik seperti televisi dan radio. Kemampuan kecakapan berbicara yang dimiliki dan telah dipelajari saat kuliah, seorang lulusan jurusan ini dapat memanfaatkan ilmu tersebut di dunia elektronik.

Seperti menjadi penyiar, pembaca acara berita, ataupun menjadi tim kreatif sekalipun. Dwitasari mengatakan, pesan untuk yang akan berkuliah di jurusan ini, "Buat yang ingin dan sedang berusaha kuliah di jurusan Sastra Indonesia, yakinkan hatimu.

Jangan pernah dengarkan kata orang yang berkata bahwa jurusan sastra enggak bakalan jadi apa-apa. Ilmu yang dipelajari dengan tekun enggak bakalan sia-sia kok. Karena melalui apa yang kamu tulis, kamu bisa mengubah hidup banyak orang.

Jurusan ini menyediakan cara agar tulisanmu menyenangkan untuk dibaca, bahkan bisa mengubah hidup banyak orang," tutur cewek kelahiran 1994 yang saat ini bekerja full time writer dan mentor untuk kelas penulisan novel di kota-kota Indonesia ini.

Selain itu, ia berharap ke depannya dunia kesusastraan Indonesia semakin maju dan jaya di dunia internasional. "Ke depannya aku ingin sastra Indonesia semakin mendunia dan dilirik oleh pasar-pasar buku internasional.

Aku juga berharap semakin banyak buku yang diadaptasi ke dalam karya film atau media lainnya agar sastra kita diketahui secara meluas. Terutama agar meningkatkan minat baca di Indonesia semakin melonjak naik," tegas penulis novel Kekasih Terjauh dan Tidak Pernah Ada Kita yang terbit pada 2018 ini. Setelah mengetahui beberapa prospek pekerjaan jika kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Apakah sobat GENSINDO tertarik untuk kuliah di jurusan itu?

ASEP RICKY SUBAGYA
GEN SINDO
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6023 seconds (0.1#10.140)