PKS Anggap Dukungan PBB ke Prabowo-Sandi Sangat Penting

Senin, 13 Agustus 2018 - 22:16 WIB
PKS Anggap Dukungan PBB ke Prabowo-Sandi Sangat Penting
PKS Anggap Dukungan PBB ke Prabowo-Sandi Sangat Penting
A A A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) bagi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sangat penting. Maka itu, PKS sangat berharap PBB mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandiaga.

"Penting sekali, makanya saya sudah bincang dengan Bang Sandi, ayo segera silahturahim," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Mardani Ali Sera di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Terlebih lanjut dia, PBB merupakan salah satu partai politik (Parpol) peserta Pemilu. "Partai peserta Pemilu kan punya struktur yang sudah terverifikasi, ketimbang relawan apapun. Menurut saya karena itu tinggal didatangi," tuturnya.

(Baca juga: Soal Dukungan di Pilpres 2019, Yusril: PBB Patuh pada Ulama)

Apalagi kata Mardani, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra sempat ikut menghadiri ijtimak ulama. "Semua partai Ijtimak ke Pak Prabowo, Pak Yusril juga enggak bakal dukung Jokowi kok, tapi kita harus segera dekati," paparnya.

Sementara Mardani menilai wajar, pernyataan Yusril Ihza Mahendra terkait koalisi di Pilpres 2019. "Wajar, karena buat saya satu kami harus segera silahturahim," katanya.

Sebelumnya, sikap PBB sementara ini menempatkan diri di tengah, belum mendukung Prabowo-Sandi, atau mendukung Jokowi-Kiai Ma’ruf dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

"Kami ini partai Islam. Kalau tidak manut sama ulama, manut sama siapa lagi? Masa kami manut sama orang yang teriak-teriak di medsos," kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

Ijtimak ulama tambah Yusril, memutuskan mendukung Prabowo sebagai Capres dan salah satu dari dua ulama, Ustaz Abdul Samad dan Habib Salim Segaf Aljufri sebagai Cawapres. Tetapi apa yang diputuskan oleh partai-partai koalisi keumatan yang tidak pernah ngajak PBB untuk musyawarah, justru bukan ulama, melainkan Sandiaga Uno, seorang pengusaha.

"Karena yang dipilih bukan ulama, ya PBB tunggu dulu, bagaimana petunjuk ulama yang berijtimak di Hotel Peninsula itu. Kan mereka yang memutuskan," imbuh Yusril.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6970 seconds (0.1#10.140)