Wiranto Tak Mau Kena Tipuan Kelompok Abu Sayyaf
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menganggap informasi mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf mengalami sakit hanya tipuan. Informasi tersebut sengaja dihembuskan untuk menakut-nakuti pemerintah dan keluarga WNI yang disandera agar memberikan uang tebusan.
Maka itu, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta masyarakat jangan percaya dengan informasi tersebut. Menurutnya, pemerintah tidak bisa ditekan dengan cara tersebut oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
"Nih kalau misalkan kamu diculik atau keluargamu diculik, terus kamu mau percaya sama omongan penculik," ujar Wiranto di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendapat informasi mengenai adanya dua dari 10 WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf mengalami sakit. (Baca: 10 WNI yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf Kelelahan)
Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menilai dua WNI yang sakit diduga karena mereka kelelahan karena sering berpindah-pindah lokasi mengikuti permintaan para penyandera.
Maka itu, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta masyarakat jangan percaya dengan informasi tersebut. Menurutnya, pemerintah tidak bisa ditekan dengan cara tersebut oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
"Nih kalau misalkan kamu diculik atau keluargamu diculik, terus kamu mau percaya sama omongan penculik," ujar Wiranto di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendapat informasi mengenai adanya dua dari 10 WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf mengalami sakit. (Baca: 10 WNI yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf Kelelahan)
Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menilai dua WNI yang sakit diduga karena mereka kelelahan karena sering berpindah-pindah lokasi mengikuti permintaan para penyandera.
(kur)