Polisi Sudah Endus Akan Ada Serangan Teror Sejak November Lalu
A
A
A
JAKARTA - Tenaga Ahli Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri, Hermawan Sulistyo membantah pemerintah dalam hal ini pihak kepolisian kecolongan dalam teror bom Sarinah, Thamrin, Kamis 14 Januari 2016 lalu.
Hermawan mengatakan, sejak periode November-Desember 2015, aparat kepolisian sudah mengingatkan soal adanya serangan yang dilakukan kelompok teroris.
"Tapi jadi kalau ngomong jahatnya setelah ada bom orang baru sadar," ujar Hermawan dalam diskusi Polemik SindoTrijayaFM bertajuk 'Dibalik Teror Jakarta' Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).
Soal waktu dan lokasi terjadinya pemboman, lanjut Hermawan, semua pihak sulit untuk memprediksi di mana para pelaku akan menjalankan aksinya. Namun saat kejadian, polisi telah menjalankan tugasnya secara cepat dan tepat.
Menurutnya, peringatan soal ancaman sudah dimulai sejak insiden mematikan di Paris dan Turki terjadi. Hanya hanya cara penanganannya jauh lebih sigap dilakukan aparat kepolisian Indonesia saat serangan dan bom meledak di wilayah Sarinah.
"Ini sudah ditangani, dan ada clash, dan jangan lupa ada enam bom yang belum meledak. Ini jenis bom srepnol, murnya ukuran empat itu (kalau meledak) bertebaran sampai 200 meter. Meski berdaya ledak rendah tapi kalau kita melintas wassalam," pungkasnya.
PILIHAN:
Pelaku Teror Bom Sarinah Dinilai Stok Lama
Teror Bom Sarinah, Mahfudz: Koordinasi Jadi Barang Mewah
Hermawan mengatakan, sejak periode November-Desember 2015, aparat kepolisian sudah mengingatkan soal adanya serangan yang dilakukan kelompok teroris.
"Tapi jadi kalau ngomong jahatnya setelah ada bom orang baru sadar," ujar Hermawan dalam diskusi Polemik SindoTrijayaFM bertajuk 'Dibalik Teror Jakarta' Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).
Soal waktu dan lokasi terjadinya pemboman, lanjut Hermawan, semua pihak sulit untuk memprediksi di mana para pelaku akan menjalankan aksinya. Namun saat kejadian, polisi telah menjalankan tugasnya secara cepat dan tepat.
Menurutnya, peringatan soal ancaman sudah dimulai sejak insiden mematikan di Paris dan Turki terjadi. Hanya hanya cara penanganannya jauh lebih sigap dilakukan aparat kepolisian Indonesia saat serangan dan bom meledak di wilayah Sarinah.
"Ini sudah ditangani, dan ada clash, dan jangan lupa ada enam bom yang belum meledak. Ini jenis bom srepnol, murnya ukuran empat itu (kalau meledak) bertebaran sampai 200 meter. Meski berdaya ledak rendah tapi kalau kita melintas wassalam," pungkasnya.
PILIHAN:
Pelaku Teror Bom Sarinah Dinilai Stok Lama
Teror Bom Sarinah, Mahfudz: Koordinasi Jadi Barang Mewah
(kri)