Menjadi Jurnalis Itu Asyik

Kamis, 10 Desember 2015 - 22:35 WIB
Menjadi Jurnalis Itu Asyik
Menjadi Jurnalis Itu Asyik
A A A
JAKARTA - Ratusan mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia), Jakarta Selatan terlihat antusias mengikuti acara SINDO Goes to Campus (SGTC), Kamis (10/12/2015).

Adapun pembicara dalam acara tersebut, yakni Redatur Senior Koran SINDO Armydian Kurniawan, Corporate Secretary iNews TV Driantama Riwahju Susilamoerti dan News Anchor iNews TV Muhammad Syahreza.

Ketiga narasumber memberikan pemaparan dan menceritakan seluk beluk dunia jurnalistik. Tema yang diangkat kali ini, Asyiknya Jadi Jurnalis. Ratusan mahasiswa sangat antusias mendengarkan pemaparan para narasumber. Peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan narasumber untuk mendapatkan ilmu menjadi jurnalis yang baik.

Armydian menuturkan menjadi jurnalis sangat menyenangkan. Apalagi jika berita yang dibuat dapat menjadi referensi bagi khalayak dalam mengambil keputusan.

Pria yang biasa disapa Army ini juga mengungkapkan keasyikan lain menjadi seorang jurnalis, yakni memiliki kesempatan mendapatkan berbagai pengalaman berharga karena berinteraksi dengan berbagai golongan masyarakat.

"Kayak pengalaman dan wawasan serta bisa selalu selangkah lebih maju dari khalayak umum dalam konteks mendapatkan informasi," ujarnya.

Pada era kemajuan teknologi, kata dia, siapapun memiliki kesempatan untuk menjadi jurnalis. Dia mengatakan, ada kriteria tertentu untuk menjadi jurnalis yang baik. Pertama, memiliki hasrat besar terhadap dunia jurnalistik dan memiliki ketekunan.

Kedua, memiliki wawasan luas dan daya kritis tinggi. Ketiga, memiliki mental yang kuat dan tidak mudah menyerah.
Keempat, memiliki integritas tinggi. Kelima, mempunyai skill atau keterampilan yang bagus. Keenam, memiliki jaringan yang luas.

"Juga kebugaran yang baik untuk melakukan peliputan di waktu-waktu yang tidak biasa dan medan yang berat," ungkapnya.

Dia juga mengingatkan seorang jurnalis untuk selalu melakukan verifikasi terhadap setiap informasi yang diperoleh. Menurut Army, tulisan yang tidak akurat akan berdampak terhadap publik. "Untuk itu verifikasi sangat penting," ujarnya mengingatkan.

Sementara itu Corporate Secretary iNews TV, Driantama Riwahju Susilamoerti menjelaskan tentang pengawasan terhadap media televisi. Ada beberapa hal yang tidak boleh ditayangkan televisi, yakni program acara yang berbau SARA, sadis dan mistik.

"Ada aturan yang harus diikuti. Komisi Penyiaran Indonesia yang melakukan fungsi kontrol itu. Tujuannya untuk menyelamatkan penonton dari tontonan berbahaya," katanya.

Wakil Direktur Polimedia Bidang Kerja sama, Misbah Fikrianto menilai SGTC sangat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan mahasiswa PoliMedia. Dia berharap kerja sama semacam ini bisa ditingkatkan agar terjalin sinergitas antara dunia pendidikan dan industri media.

"Kami sangat memerlukan kerja sama seperti ini. Antusias mahasiswa juga sangat tinggi dan semoga bisa dilanjutkan kerja samanya," ucap Misbah.

Dia mengatakan, pemerintah diharapkan mendorong tumbuhnya perguruan tinggi di bidang industri kreatif. Menurut dia, pertumbuhan industri kreatif sangat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

PoliMedia, kata dia, memiliki kekuatan untuk mendukung tumbuh kembang industri kreatif. "Harapannya, pemerintah dan PoliMedia dapat mengembangkan sumber daya manusia kreatif untuk mendukung daya saing Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015," katanya.


PILIHAN:

Jonan Ingin KPK Seimbang dalam Berantas Korupsi
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1144 seconds (0.1#10.140)