Konsolidasi Presiden dan Wapres Dinilai Jauh dari Harapan

Rabu, 06 Mei 2015 - 11:14 WIB
Konsolidasi Presiden dan Wapres Dinilai Jauh dari Harapan
Konsolidasi Presiden dan Wapres Dinilai Jauh dari Harapan
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi dinilai menjadi sumber ketidakpastian jika konsolidasi pemerintahan sekarang ini tak kunjung selesai.

Hal itu dinilai dari perbedaan Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dalam menyikapi kasus penangkapan dan penahanan penyidik KPK Novel Baswedan dan perbedaan pandangan soal reshuffle kabinet menjadi bukti konsolidasi pemerintahan masih jauh dari harapan.

"Untunglah kisruh Polri dan KPK telah reda. Paling tidak kekisruhan yang menimbulkan ketidakpastian itu telah hilang," ujar Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Rabu (6/5/2015).

Pasalnya, kata pria yang biasa disapa Bamsoet ini, ketika perekonomian nasional sedang melambat seperti saat ini, dibutuhkan suasana kondusif agar pemulihan bisa terwujud.

Kemudian dalam aspek lain, lanjut Bamsoet, selain perbedaan pandangan dua pemimpin negara itu dalam kasus Novel Baswedan, juga berulangnya kisruh Polri dengan KPK itu sendiri yang menimbulkan pertanyaan seputar kapabilitas kedua pemimpin mengendalikan institusi negara.

"Muncul kesan bahwa kedua pemimpin tampaknya masih harus bersusah payah untuk sekadar mewujudkan harmoni antara Polri dengan KPK," jelasnya.

Kata dia, perbedaan pandangan soal reshuffle kabinet antara presiden dan wapres juga nyaris memperkuat kesan ketidakkompakan tersebut.

"Banyak orang harus, dan terpaksa, mengernyitkan dahi ketika Presiden Jokowi dan Wapres JK berbeda, baik soal reshuffle maupun dalam menyikapi kasus penangkapan dan penahanan Novel Baswedan oleh Polri," ungkapnya.

Di satu sisi Presiden Jokowi meminta agar Novel tak harus ditahan, Wapres JK justru membuat pernyataan bernuansa bisa memaklumi langkah Polri.

"Sudah barang tentu perbedaan sikap ini tak hanya menyedot perhatian publik, melainkan juga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang sangat spekulatif," ucapnya.

Bamsoet menambahkan, jika perbedaan seperti ini terjadi berulang-ulang, presiden dan wapres justru menjadi sumber ketidakpastian itu sendiri.

"Semoga, insiden seperti itu tidak terjadi lagi. Karena itu, sangat penting bagi presiden dan Wapres merampungkan konsolidasi pemerintahan sekarang ini," tandasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3327 seconds (0.1#10.140)